JAKARTA, KOMPAS.com - Industri layanan urun dana melalui penawaran saham berbasis teknologi informasi atau equity crowdfunding di Indonesia terus mengalami pertumbuhan, seiring dengan kebutuhan pembiayaan pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Merespons tingginya kebutuhan pembiayaan pelaku UMKM, platform crowdfunding Udana.id milik PT Dana Rintis Indonesia menargetkan penyaluran pendanaan sebesar Rp 40 miliar untuk segmen usaha tersebut pada tahun ini.
"Di tahun ini, kita akan melakukan beberapa plan, diantaranya adalah memberikan pendanaan untuk 20 UMKM sebesar Rp 40 miliar," ujar CEO Udana.id, Eric Wicaksono, dalam keterangannya, Sabtu (19/3/2022).
Baca juga: 4 Jenis Fintech Crowdfunding di Indonesia, Apa Saja?
Selain fokus menyalurkan pembiayaan melalui skema equity crowdfunding, Eric bilang, pihaknya juga akan fokus mengembangkan platform securities crowdfunding pada tahun ini.
"Serta, melakukan edukasi kepada masyarakat dan memperbesar potensi pendanaan yang bisa disalurkan kepada pelaku bisnis UMKM di seluruh Indonesia," katanya.
Lebih lanjut Ia menyebutkan, saat ini pihaknya sudah meresmikan kantor baru yang berlokasi di Gambir, Jakarta Pusat, untuk mendukung legalitas perusahaan.
Baca juga: Mengenal Fintech Crowdfunding dan Daftar Platform Resminya di OJK
Menurut Eric, industri crowdfunding di Indonesia masih dapat terbilang berada di tahap pertumbuhan, namun, startup layanan urun dana atau mulai bermunculan dan popularitasnya semakin mencuri perhatian masyarakat.
Hadirnya crowdfunding di Indonesia dinilai dapat memudahkan pebisnis dalam mencari pendanaan dan memberikan peluang bagi investor yang mencari instrumen alternatif dalam berinvestasi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.