Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stripe hingga Meta Komitmen Beli Teknologi Penghapus Karbon Rp 13,28 Triliun hingga 2030

Kompas.com - 13/04/2022, 20:32 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stripe, Alphabet, Shopify, Meta, dan McKinsey Sustainability mendirikan Frontier, koalisi komitmen pasar maju (advance market commitment/AMC) untuk mengakselerasi pengembangan teknologi penghapus karbon secara permanen.

Kelima perusahaan merencanakan komitmen senilai 925 juta dollar AS atau sekitar Rp 13,28 triliun dalam 9 tahun ke depan hingga 2030 untuk membeli teknologi penghapus karbon secara permanen.

Meski merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Stripe, Frontier akan turut didanai oleh puluhan ribu bisnis yang membeli teknologi penghapus karbon melalui Stripe Climate. Ini akan menjadikan Frontier sebagai koalisi pembeli penghapus karbon terbesar di dunia berdasarkan pendanaan dan keanggotaan.

"Dengan Frontier, kami ingin menyampaikan pesan yang kuat kepada pengusaha, peneliti, dan investor bahwa pasar untuk penghapusan karbon secara permanen tersedia, silakan bangun dan kami akan membelinya," ujar Head of Climate Stripe, Nan Ransohoff dalam keterangan tertulis, Rabu (13/4/2022).

Baca juga: Lewat Perdagangan Karbon, Orang Biasa Pun Bisa Jaga Bumi Sekaligus Dapat Keuntungan

Penurunan emisi secara radikal sangat penting untuk menghindari dampak terburuk perubahan iklim. Namun, menurut laporan terkini dari Intergovernmental Panel on Climate Change, belum ada cara untuk menjaga kenaikan suhu global di bawah 1,5 derajat celcius per tahun tanpa menghapus CO2 bervolume gigaton yang ada di atmosfer dan laut secara permanen.

Teknologi penghapus karbon telah mengalami kemajuan yang signifikan, namun masih belum cukup untuk mencapai skala yang dibutuhkan. Hingga 2021, kurang dari 10.000 ton karbon dioksida telah dihapus secara permanen dari atmosfer menggunakan teknologi sejenis.

Model IPCC membutuhkan sekitar 6 miliar ton penghapus CO2 setiap tahun hingga 2050 untuk dapat mencapai target 1,5 derajat Celcius. Frontier AMC didesain untuk mendukung dan mendorong industri melakukan pengembangan teknologi ini sesegera dan secepat mungkin.

"Kami berkomitmen mencapai emisi nol (net zero emissions) di seluruh rantai nilai kami pada 2030 melalui kemitraan baru dan solusi inovatif dalam pengurangan emisi dan penghapusan karbon. Frontier merupakan langkah penting untuk membantu mempercepat pengembangan dan adopsi teknologi penghapusan karbon untuk dunia yang lebih berkelanjutan," ujar Head of Energy Strategy Meta, Peter Freed.

Baca juga: Usai PPN 11 Persen, Siap-siap Pajak Karbon Berlaku Mulai 1 Juli 2022

Adapun salah satu contoh keberhasilan dari model AMC adalah pada pengembangan vaksin. Satu dekade lalu, model AMC berhasil mengakselerasi pengembangan vaksin pneumokokus untuk negara-negara berpendapatan rendah dan menyelamatkan sekitar 700.000 jiwa.

Maka model AMC ini diyakini menjadi kali pertama diterapkan pada penghapusan karbon berskala besar.

“AMC untuk vaksin pneumokokus menyelamatkan hampir satu juta nyawa dengan menciptakan kepastian tentang permintaan di masa depan dan mempercepat pembangunan. Frontier dapat memainkan peran serupa, memulai investasi dalam penghapusan karbon dengan meyakinkan pengusaha dan investor bahwa investasi mereka akan kembali," ungkap Profesor Ekonomi Stanford GSB, Susan Athey.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Pajak Karbon yang Mulai Berlaku 1 Juli 2022

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com