Seturut kesepakatan Musk dan Twitter, saham Truth Social terpantau anjlok hingga 16,2 persen, yang dalam akumulasi telah terjungkal 46 persen sejak Musk mengumumkan rencana pembelian Twitter.
Sebagai catatan, otoritas bursa Amerika Serikat (SEC) saat ini masih menyelidiki cuitan Musk pada Agustus 2018 yang menyatakan bahwa dia telah mengamankan dana untuk privatisasi Tesla dengan harga saham 420 dollar AS per lembar. Kasus ini tengah bergulir di pengadilan federal.
Musk juga masih harus berhadapan dengan SEC terkait kegagalan mengungkap kepemilikan saham di Twitter hingga posisi 5 persen, sebelum penawaran pembelian 9 persen saham Twitter pada awal April 2022, yang akhirnya malah berujung ke pembelian Twitter secara keseluruhan kali ini.
Baca juga: Genjot Infrastruktur Mobil Listrik Nasional, AS Undang Musk dan Pentolan Produsen Otomotif Lain
Walaupun, profesor bisnis dari St John's University, Anthony Sabino, menyatakan bahwa SEC tidak punya sangkut paut dengan pembelian perusahaan yang karenanya tak bisa menghalangi langkah Musk membeli Twitter.
Twitter yang saat ini memiliki pengguna jauh tertinggal dibanding Facebook dan TikTok pun sudah membuat langkah jaga-jaga untuk mencegah kegagalan pengambilalihan oleh Musk. Sebutan di ranah ini adalah pil pahit, sekalipun ada risiko harga pengambilalihan akan meroket.
Namun, dewan direksi Twitter akhirnya memilih bernegosiasi lagi dengan Musk setelah ada perbaikan proposal penawaran yang memastikan uang pembelian memang sudah teralokasi.
Sumber pendanaan Musk untuk menjadi pemilik saham terbesar Twitter disebut antara lain adalah Morgan Stanley dan sejumlah bank yang beberapa di antaranya juga mengamankan kepemilikan saham Musk di Tesla.
Lahir di Pretoria, Afrika Selatan, pada 28 Juni 1971, Musk meninggalkan tanah kelahirannya di akhir usia remaja untuk kuliah di Queen's University di Ontario, Kanada. Dia lalu mentransfer kuliahnya ke University of Pennsylania di Amerika Serikat, setelah dua tahun kuliah di Kanada.
Di Pennsylvania, Musk mengambil jurusan fisika dan bisnis. Namun, Musk membatalkan rencananya melanjutkan pendidikan di Standford University. Alih-alih, Musk mulai meniti jalan yang menjadikannya sebagai sosok hari ini.
Musk pada 2022 menggusur pemilik Amazon, Jeff Bezos, dari kursi orang terkaya sedunia. Meski telah menjual sebagian sahamnya di Tesla dan harus membayar pajak dari penjualan tersebut, kekayaan Musk menurut Forbes masih bertambah 68 miliar dollar AS dibanding setahun lalu saat dinobatkan menjadi orang terkaya sedunia.
Pada 11 Maret 2022, Forbes memperkirakan valuasi kekayaan Musk mencapai 219 miliar dollar AS. Saat kesepatakan pembelian Twitter ini dicapai, kekayaan Musk sudah melambung lagi menjadi 268,2 miliar dollar AS pada Senin, yang itu pun sudah tercatat susut 1,5 miliar dollar AS dibanding data sebelumnya. Namun, sebagian besar kalkulasi kekayaan Musk ini terikat ke saham Tesla dan SpaceX.
Kekayaan awal Musk didapat dari penjualan Zip2, direktori bisnis dan pemetaan online, senilai 307 juta dollar AS ke pabrikan komputer Compaq pada 1999. Uang ini sebagian dia gunakan untuk membangun PayPal, layanan pembayaran berbasis internet. PayPal kemudian dia jual ke eBay senilai 1,5 miliar dollar AS pada 2002.
Baca juga: Kata Elon Musk soal Kehidupan di Planet Mars
Berbarengan dengan penjualan PayPal ke eBay, Musk mendirikan SpaceX. Perusahaan eksplorasi antariksa ini dia bangun setelah mendapati Badan Antarika Amerika Serikat (NASA) punya keterbatasan untuk mampu melayani perjalanan antariksa. Perusahaan ini lalu mengembangkan roket hemat biaya yang tak sekali pakai.
Pada 2004, Musk dibujuk masuk ke Tesla, perusahaan yang berusaha membuat mobil listrik. Dia belakangan menjadi CEO Tesla. Dalam era inilah Tesla melejit menjadi pabrikan paling berharga di dunia sekaligus penjual terbesar mobil listrik.
Dunia serasa memang milik Elon Musk dengan segala kisahnya itu. Orang lain, termasuk kita, menumpang saja.
Wacana kebebasan berbicara yang ditawarkan Musk semata janji surga yang malah berisiko menjadikan Twitter sebagai area saling hujat tak berkesudahan, ada bakwan di balik pembelian, atau satu lagi penampakan visioner Musk yang kali ini didedikasikan bagi ranah dunia maya, waktu saja yang bisa membuktikannya.
Sumber: AP, AFP, Forbes, Wall Street Journal, TED.com
Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.