Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Sasar Kredit ke Sektor Turunan Komoditas

Kompas.com - 08/05/2022, 21:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI akan mengembangkan bisnis ke area sektor downstream atau sektor turunan komoditas.

Mereka menangkap peluang dan permintaan pada sektor-sektor turunan kini mulai meningkat seiring pemulihan paska pandemi Covid-19. 

Corporate Secretary BNI Mucharom menyampaikan, potensi pertumbuhan kredit tahun ini tergolong cukup tinggi. Banyak sektor yang kembali membukukan peningkatan kinerja cukup baik sehingga mendorong kinerja, khususnya dari sektor turunan komoditas. 

Baca juga: Kantor Cabang BNI Beroperasi Terbatas Selama Libur Lebaran, Catat Jadwal Operasionalnya

"Sektor downstream komoditi ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Kami melihat banyak pembangunan smelter akan sangat marak dan besar. Pemerintah mulai banyak melarang barang yang belum jadi sehingga semua proses pengolahan terjadi di dalam negeri. Kami berharap ini menjadi engine pertumbuhan segmen korporasi swasta kami," kata dia dalam siaran pers dikutip Kompas.com Minggu (8/6/2022).

Menurut dia, hal ini pun sejalan dengan arahan dari pemerintah agar komoditas andalan Tanah Air dapat dijual ke luar negeri dengan nilai tambah lebih tinggi. 

Mucharom mengutarakan, pertumbuhan kredit BNI tahun ini masih sesuai target awal tahun. Beberapa nasabah top tier ia bilang sudah mulai menunjukkan perbaikan kinerja seperti infrastruktur, listrik dan gas, pergudangan, dan digital.

Baca juga: Kredit BNI Tembus Rp 591,7 Triliun, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Berdasarkan penuturannya, hal ini juga sejalan dengan penurunan restrukturisasi kredit sehingga membantu BNI untuk dapat melakukan ekspansi lebih berkualitas. 

"Kami akan tetap dengan target awal kami di high single digit. Kami lihat potensi pertumbuhan tinggi sejak awal tahun ini, sehingga kami cukup percaya diri," sebutnya.

Sebagai catatan, kredit di segmen Business Banking masih menjadi motor akselerasi bisnis kredit BNI.

Pertumbuhan ini terutama pembiayaan ke segmen korporasi swasta yang tumbuh 9,9 persen secara tahunan menjadi Rp 193,2 triliun. Lalu, segmen large commercial tumbuh 24,5 persen secara tahunan menjadi Rp 46,1 triliun.

Selain itu, segmen UMKM juga tumbuh 11,8 persen year on year (yoy) dengan nilai kredit Rp 98 triliun.

Secara keseluruhan, kredit di sektor business banking ini tumbuh 4,8 persen yoy menjadi Rp 489,3 triliun.

Baca juga: BNI Pastikan Batal Gelar Right Issue, Ini Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com