Rudi bilang, pada triwulan pertama tahun 2022, industri asuransi jiwa turut mendukung pembangunan negara dan stabilitas perekonomian negara melalui peningkatan investasi di SBN senilai Rp 123,03 triliun.
"Sekitar 29,6 persen dana kelola investasi ditempatkan pada instrumen yang dapat mendukung pembangunan negara seperti obligasi, sukuk, dan SBN," urai dia.
Ia menjelaskan, instrumen SBN tersebut meningkat sebesar 37,5 persen.
Sementara, Rudy mengurai asuransi jiwa juga menempatkan dana investasi pada instrumen saham maupun reksa dana sebesar total Rp 306,53 triliun. Angka ini turun 3,2 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama sebelumnya sebesar Rp 316,68 triliun.
"Total penempatan dana pada instrumen saham dan reksadana tersebut berkontribusi sebesar 56,1 persen dari total investasi," tandas dia.
Adapun, hasil investasi yang baik ini berdampak pada turunnya jumlah klaim penebusan nilai menyeluruh.
Hal ini menyebabkan, penebusan klaim sebagian nilai polis (partial withdrawal) dan polis berakhir (surrender) menurun.
Sampai kuartal I-2022 total klaim partial withdrawal sebesar Rp 4,25 triliun. Angka ini turun 31,4 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,2 triliun.
Sedangkan, total klaim surrender tercatat sebesar Rp 15,99 triliun. Angka ini turun sebesar 42,5 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 27,8 triliun.
"Penurunan penebusan polis partial withdrawal dan surrender menandakan kesadaran nasabah meningkat terhadap perlindungan jangka panjang produk asuransi jiwa," tandas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.