Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Poppi Marini
Pegawai Negeri Sipil

Masih terus belajar

Bonus Demografi Tergerus Pandemi

Kompas.com - 18/06/2022, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BONUS demografi di Indonesia sedianya akan dinikmati pada 2030-2040. Namun melihat hasil Sensus Penduduk 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik pada Januari 2021, Indonesia sudah mulai menikmati bonus yang luar biasa secara kuantitas itu mulai tahun ini.

Data BSP, jumlah usia produktif (usia 15-64 tahun) jauh lebih besar dibandingkan usia nonproduktif yang berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun, yaitu sebesar 70,72 persen.

Generasi Z (lahir di tahun 1997-2012) memiliki porsi terbanyak, yaitu sebesar 27,94 persen dari total jumlah penduduk produktif.

Namun sayangnya, ketika seharusnya Indonesia sedang bersiap-siap memaksimalkan bonus tersebut, pandemi datang dan memporak porandakan perekomian Indonesia.

Jumlah penduduk yang kehilangan pekerjaan meningkat mengakibatkan kebingungan mencukupi kebutuhan sehingga ketergantungan kepada individu lain juga bertambah.

Berdasarkan data Survei Tenaga Kerja Nasional (Sakernas) yang dirilis BPS menyebutkan bahwa per akhir Agustus 2021, sebesar 21,32 juta orang atau 10,32 persen penduduk usia kerja terdampak pandemi.

Dibandingkan dengan Agustus 2020 di mana Covid gelombang pertama dalam situasi paling parah, tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 0.73 persen, di mana jumlah penduduk usia kerja yang terdampak sebesar 29.12 juta jiwa.

Jumlah pengangguran ini juga dipengaruhi oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali pulang ke kampung halaman karena kondisi di luar tak jauh beda dengan Indonesia.

Masih berdasarkan data Sakernas Agustus 2021, jika dirinci, ada empat komponen yang ikut andil dalam menyumbang besaran angka penduduk usia kerja yang terdampak tersebut.

Keempat komponen tersebut adalah pengangguran karena Covid-19 sebesar 1,82 juta orang, Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 sebanyak 700.000 orang.

Sementara tidak bekerja karena Covid-19 sebanyak 1,39 juta orang dan bekerja dengan pengurangan jam kerja karena Covid-19 memiliki porsi yang paling besar 17,41 juta orang.

Komponen bekerja dengan pengurangan jam kerja karena Covid-19, yang jika dibandingkan dengan tahun 2020 berkurang sebesar 27 persen atau sebanyak 6,62 juta jiwa.

Menurunnya jumlah penduduk yang bekerja dengan pengurangan jam kerja dikarenakan pada tahun 2021 di mana program vaksinasi nasional sudah berjalan lancar maka aktivitas sektor perekonomian kembali ke jam kerja normal.

Bukan hanya secara kuantitas, yang terpenting dalam menikmati bonus demografi adalah kualitas usia produktif yang baik serta kemandirian sehingga dapat menggerakkan perekonomian dan bermuara pada membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sebaliknya akan menjadi beban negara jika usia produktif tersebut memiliki kualitas dan kemandirian yang rendah, maka pengangguran dan kemiskinan akan terus bertambah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com