Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ronny P Sasmita
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution

Penikmat kopi yang nyambi jadi Pengamat Ekonomi

Menguji Klaim Keberhasilan Program Kartu Prakerja

Kompas.com - 20/06/2022, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Meminjam istilah Airlangga, "66 persen menggunakan sertifikasi prakerja untuk mendapatkan pekerjaan" alias baru mendapatkan sertifikat dari program Prakerja.

Jadi saya anggap impas dan saya berasumsi bahwa angka 30 persen dari Airlangga nampaknya kurang sepadan dengan angka pengurangan pengangguran dari BPS.

Untuk memperjelasnya, mari kita lihat dari sisi yang lebih luas, yakni data angkatan kerja, penyerapan kerja, dan angka partisipasi kerja, yang telah memasukan pertambahan angkatan kerja per tahun.

Berdasarkan data BPS, angka angkatan kerja nasional pada Februari 2020 adalah 140,22 juta dari angka perduduk berumur kerja (PUK) 202,60 juta.

Dari angka itu, penduduk yang bekerja tercatat sebesar 133,29 juta. Kemudian, pada Februari 2021, angkatan kerja turun menjadi 139,31 juta dari seluruh penduduk berumur kerja yang naik menjadi sebesar 205,36 juta.

Dari angka itu, penduduk yang bekerja di Februari 2021 turun lagi menjadi 131, 06 juta.

Dan pada Februari 2022, angkatan kerja naik menjadi 144,01 juta dari seluruh penduduk berumur kerja yang tercatat juga naik menjadi 208,54 juta.

Dari angka itu, penduduk yang bekerja di Februari 2022 naik menjadi 135,61 juta. Kemudian secara persentase partisipasi kerja, dari data BPS, angka partisipasi kerja belum menunjukan perbaikan dibanding masa prapandemik.

Pada Februari 2020, angka partisapasi kerja tercatat 69,21 persen. Lalu turun menjadi 68,08 persen di Februari 2021 dan kembali naik menjadi 69,06 di Februari 2022.

Serta tak lupa, dari total angkatan kerja sampai Februari 2022, sebanyak 59 persen adalah pekerja di sektor informal.

Jadi dari data tersebut terlihat bahwa perubahan angka angkatan kerja yang bekerja dari Februari 2020 ke Februari 2020 hanya 2,32 juta (135,61 juta dikurangi 133,29 juta).

Begitu pula dengan persentasi partisipasi kerja dari Februari tahun 2020 ke Februari 2022. Persentasenya bahkan belum kembali ke angka sebelum masa pandemik.

Pada Februari 2022, angka partisipasi kerja masih berada di level 69,06 persen, masih di bawah angka partisipasi kerja pada Februari 2020 yang tercatat 69,21 persen.

Jadi pendeknya, baik dari perubahan data pengangguran maupun dari data angkatan kerja yang bekerja, masih belum terdapat kecocokan dengan data keberhasilan kartu prakerja yang diklaim Airlangga Hartarto.

Lalu selanjutnya soal kepemilikan rekening bank dan pendaftaran e-money. Menurut Airlangga, "27 persen dari penerima belum pernah punya rekening, Bapak Presiden, tetapi 27 persen itu memilih menggunakan e-wallet, sehingga ini menjadi bagian dari program inklusi keuangan."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com