Misalnya saja, investor konservatif yang memiliki tujuan jangka panjang akan memilih aset kas dengan risiko kerugian dan hasil paling rendah..
Sementara investor moderat yang siap menerima risiko terhadap dana akan memilih aset obligasi yang risiko dan pendapatannya cukup imbang. Terakhir, investor agresif akan memilih aset saham yang dapat memaksimalkan nilai portofolio, tetapi dibarengi dengan risiko kerugian yang tinggi.
Dengan alokasi aset, kita juga dapat menghindari kegagalan total apabila salah satu aset investasi mengalami kerugian.
Namun, investasi dan alokasi aset tidak hanya dilakukan dalam bentuk kas, obligasi, dan saham saja. Ada banyak aset atau instrumen yang dapat dipilih. Layaknya yang diungkapkan Tung bahwa kita juga dapat melakukan investasi dengan berutang.
Utang di sini bukan sebatas meminjam uang. Utang dimanfaatkan untuk menciptakan cash flow. Itulah sebabnya, Tung mendefinisikan utang dimanfaatkan sejak dini agar bisa memberi kita keuntungan.
Utang tak selalu berkonotasi negatif. Utang yang dijelaskan Tung termasuk ke dalam utang positif, yaitu dapat dimanfaatkan untuk membeli barang atau menciptakan usaha yang nilainya meningkat di masa depan.
Baca juga: Pentingnya Portofolio dalam Investasi Saham
Dalam pemanfaatannya kita harus berhati-hati. Akan ada kecenderungan untuk membeli barang-barang yang sifatnya konsumtif.
Kita harus bisa membedakan antara utang konsumtif dan produktif. Jangan jatuh kepada kesenangan sesaat, lalu menyebabkan masalah. Ingatlah barang konsumtif cenderung memiliki nilai yang menurun di masa depan, sementara barang produktif dapat memberikan keuntungan.
Seperti yang disebutkan di awal, kita harus memiliki kejujuran dan mengetahui kemampuan diri. Begitu juga dengan utang. Apabila kita belum siap dengan utang yang dimiliki, maka lebih baik jangan coba-coba.
Hal ini justru akan melencengkan tujuan investasi karena pemanfaatan utang produktif tidak akan terealisasi.
Setelah mengetahui kemampuan diri, kita dapat membuat tujuan dan rencana keuangan. Tujuan menjadi dasar untuk menentukan nilai usaha, bagaimana menjalankannya, dan landasan rencana keuangan.
Jangan merintis usaha tanpa tujuan yang jelas, apalagi dengan utang yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Jika nekat melakukannya, kita justru bisa terjebak pada utang itu.
Baca juga: 3 Alasan Bisnis Sulit Berkembang
Dengan kemudahan akses dan keterbukaan informasi, seharusnya investasi bukan lagi sesuatu yang ditakutkan. Investasi dapat menjadi kesempatan untuk mencapai kestabilan dan tujuan finansial.
Masih banyak informasi perihal investasi dari Tung Desem Waringin. Simak obrolan lengkapnya dalam siniar Smart Inspiration bertajuk “Paham Siklus Ekonomi Kunci Sukses Investasi” di Spotify.
Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya. Akses sekarang juga melalui tautan https://dik.si/cuan_pahami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.