SRAGEN, KOMPAS.com – Dalam beberapa tahun terakhir, Kabupaten Sragen di Jawa Tengah (Jateng) terus berhasil menurunkan angka stunting. Selisihnya bahkan cukup signifikan pada rentang 2019-2021.
Pada 2018, hasil Riset Kesehatan dasar (Riskedas) oleh Kementerian Kesehatan RI menunjukkan prevalensi angka stunting di kabupaten berjuluk Bumi Sukowati ini tergolong cukup tinggi, yakni mencapai 39,32 persen.
Angka ini lebih besar daripada temuan tingkat Provinsi Jawa Tengah 33,4 persen maupun secara nasional 30,8 persen.
Setelah itu, angkanya berhasil diturunkan. Survei Status Gizi Balita Indoensia (SSGBI) mendapati prevalensi angka stunting di Sragen pada 2019 menjadi 32,24 persen.
Sementara, Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menemukan angka stunting di Sragen turun signifikan jadi 18,8 persen.
Baca juga: Selama 2021, 517 Anak di Padang Panjang Alami Stunting
Temuan tersebut turut membuat Sragen menduduki peringkat delapan besar nasional dalam penurunan angka stunting tahun lalu.
Atas capaian ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen pun yakin dapat menurunkan prevalensi angka kejadian stunting menjadi 14 persen pada 2024 sesuai dengan target Nasional.
Untuk tahun ini, Pemkab Sragen telah menargetkan dapat menurunkan angka stunting menjadi 15,3 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sregan, dr. Hargiyanto, menyampaikan peningkatan intervensi gizi menjadi inti upaya penanganan stunting di Bumi Sukowati dalam beberapa tahun ini.
“Secara garis besar yang kami lakukan adalah memperkuat intervensi gizi spesifik di setiap tahap siklus kehidupan dan intervensi gizi sensitif oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait,” ucap Hargiyanto saat diwawancarai Kompas.com terkait kunci keberhasilan Sragen dalam menekan angka stunting, Sabtu (27/8/2022).
Baca juga: Stunting Bukan Hanya karena Kurang Gizi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.