Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
NEVER STOP

Adaptasi atau Mati, Cerita Fujifilm Hadapi Krisis Akibat Digitalisasi

Kompas.com - 31/08/2022, 08:03 WIB
Wisnu Nugroho,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

Kendati demikian, upaya menyambut digitalisasi dua dekade lebih awal ternyata belum membuahkan hasil memuaskan. Kualitas foto dari kamera digital saat itu belum bisa menyaingi kamera analog. Ditambah lagi, kamera digital merupakan barang mahal saat itu. Alhasil, kamera analog masih jadi primadona dan penjualan rol film semakin meroket pada penghujung abad ke-20.

Baca juga: Cara Fujifilm Hidupkan Kembali Kebiasaan Cetak Foto

Komori menulis, semua orang percaya diri bahwa kinerja penjualan rol film yang bagus tidak akan terganggu oleh kehadiran digitalisasi.

Di sisi lain, bisnis baru seperti print inkjet, diska optik, serta produk farmasi ditangguhkan untuk sementara waktu pada saat itu. Alhasil, fokus perusahaan masih tertuju pada penjualan photographic film pada 1980-2000.

Lalu, selepas 2000, teknologi digital meluluhlantakkan bisnis photographic film. Di masa sulit, sejumlah manufaktur photographic film terpaksa ditutup. Fujifilm juga harus mengambil keputusan berat untuk mengurangi 5,000 karyawan yang berhubungan dengan bisnis film secara global, dan secara bersamaan berjuang untuk menyelamatkan sebanyak mungkin pekerjaan dengan memindahkan karyawan lainnya ke lini bisnis yang berbeda, agar bisnis photographic film terus berjalan.

Fujifilm kemudian kembali fokus pada core dan fundamental technology yang mereka miliki untuk melakukan diversifikasi. Riset-riset pengembangan film fotografi diimplementasikan pada industri kosmetik dan farmasi.

Contohnya adalah produk Astalift. Skincare anti-aging ini dikembangkan dari teknologi yang diciptakan dalam riset photographic film, yakni antioksidasi yang sebelumnya diaplikasikan pada konversi warna film, teknologi nano untuk mengontrol partikel kecil di film, dan teknologi kolagen. Sebagai bahan dasar penting dalam photographic film, Fujifilm telah melakukan riset terhadap kolagen (gelatin) sejak lama.

Pada 2011, Fujifilm telah menandatangani kontrak pengembangan dan pembuatan biofarmasi yang memanfaatkan teknologi produksi dan rekayasa yang dikembangkan melalui photographic film.

Bisnis sistem medis, termasuk alat radiologi, juga sudah menjadi salah satu bisnis penting Fujifilm. Saat ini, bisnis sistem medis Fujifilm telah berkembang dan menawarkan beragam produk peralatan medis, seperti alat radiologi, endoskopi, ultrasuara, alat diagnostik in-vitro, serta sistem teknologi informasi (TI) medis.

Teranyar, perusahaan berhasil menciptakan alat radiologi portabel. Alat ini memudahkan tenaga medis untuk mengambil dan memeriksa hasil rontgen dengan mudah di tempat-tempat dengan ruang terbatas, seperti di rumah. Sebuah inovasi yang bermanfaat bagi kemanusiaan.

Lini bisnis sistem medis menyumbang 32 persen dari total pendapatan Fujifilm pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2022, yakni 801,7 miliar yen.

Menariknya, perusahaan tidak meninggalkan inti bisnis mereka, yakni di bidang imaging. Saat perusahaan lain memutuskan meninggalkan bisnis photographic film, Fujifilm justru menegaskan komitmennya untuk mempertahankan lini bisnis tersebut.

Foto merupakan aspek yang sangat penting dalam kebudayaan manusia. Foto mengingatkan pada sejumlah momen istimewa di kehidupan manusia. Salah satu misi Fujifilm adalah mendukung keajaiban yang diciptakan fotografi.

Oleh karena itu, Fujifilm tidak pernah berhenti berinovasi guna mewujudkan misi tersebut. Kamera mirrorless seri X dan seri GFX, serta kamera instan “instax” disambut baik pencinta fotografi.

Lewat inovasi secara konsisten, pendapatan Fujifilm secara total mengalami peningkatan 15 persen dari tahun-ke-tahun pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2022 menjadi 2.525,8 miliar yen. Perusahaan juga mencatatkan rekor pendapatan operasional tertinggi sebesar 229,7 miliar yen.

Selain itu, segmen perawatan kesehatan tumbuh menjadi segmen terbesar, baik dari segi pendapatan kotor maupun pendapatan operasional untuk pertama kali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com