JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank OCBC NISP Tbk mengungkap strategi mempersiapkan dana pendidikan anak bagi generasi milenial. Pasalnya, untuk mengumpulkan dana pendidikan anak, tidak akan cukup hanya dengan menabung.
Kepala Divisi Wealth Management OCBC NISP Juky Mariska mengatakan, dana pendidikan anak perlu disiapkan dengan matang mengingat biaya pendidikan terus meningkat tiap tahunnya mengikuti tingkat inflasi.
Sementara itu, besaran bunga tabungan yang diberikan bank tidak dapat mengikuti tingkat inflasi yang ada. Artinya, dana yang ditabung di bank semakin lama nilainya akan tergerus inflasi.
"Banyak yang sudah menabung itu patah arang di tengah jalan. Terus kita cek lagi, ini milenial kenapa sih kalian awalnya sudah mau menabung tapi kok gak jadi hasil? Mereka bilang, menabung itu tidak ada hasilnya karena nabung tidak sejalan dengan kenaikan harga barang," ujarnya saat media gathering di Jakarta, Rabu (8/9/2022).
Baca juga: Viral Twit Tips Isi BBM dengan Nominal Ganjil agar Tak Dicurangi, Ini Kata Pertamina
Oleh karenanya, dia menjelaskan salah satu strategi agar dapat mempersiapkan dana pendidikan anak, yaitu dengan melakukan investasi.
Pasalnya, imbal hasil yang didapat dari investasi jika dikelola dengan baik dapat melebihi imbal hasil dari hanya sekadar menabung atau menaruh dana di deposito bank.
Selain itu, dana yang digunakan untuk investasi akan lebih sulit digunakan untuk keperluan lain, berbeda dengan tabungan yang dapat diambil kapan pun.
"Disiplinnya adalah secara ideal, 50 persen kita sisihkan untuk investasi. Langsung masukin (ke investasi), karena kalau di tabungan sisa banyak langsung belanjanya banyak," ucapnya.
Baca juga: Pilih Instrumen Investasi Apa Saat Suku Bunga BI dan Harga BBM Naik?
Namun, dia menegaskan, generasi milenial tetap harus jeli memperhitungkan instrumen investasi apa yang sesuai dengan profil risiko dan target investasinya.
Sementara itu, bagi generasi milenial yang ingin menyekolahkan anaknya di luar negeri, maka harus memperhatikan nilai tukar mata uang.
Pasalnya, nilai tukar rupiah terus melemah seiring berjalannya waktu. Misalnya pada 2 tahun lalu 1 dollar AS setara dengan Rp 13.000, kemudian pada tahun 2022 1 dollar AS setara dengan Rp 14.800.
"Sementara uang sekolah di sana bukannya turun malah naik terus kan. Jadi uang kita akan semakin berkurang nilainya," tuturnya.
Baca juga: Ini Kiat-kiat Berinvestasi di Pasar Modal dari OJK, Apa Saja?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.