Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf Amin Sebut Pekerja Perlu Bantuan Adaptif, Ini 4 Langkahnya

Kompas.com - 14/09/2022, 11:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan diperlukan penguatan perlindungan sosial bagi pekerja yang terdampak pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan secara virtual dalam pertemuan G20 Labour and Employment Ministers’ Meeting (G20-LEMM) di Bali, Rabu (14/9/2022).

"Hal tersebut dapat dilakukan di antaranya dengan memastikan terpenuhinya hak-hak pekerja melalui pemberian pendampingan dan bantuan yang adaptif, sesuai kondisi yang terjadi," ucap dia.

Baca juga: Soal Usulan Penghapusan Listrik 450 VA, Pengamat: Masyarakat Bisa Makin Konsumtif

Ia menambahkan, hal tersebut dapat diwujudkan sekurang-kurangnya dalam empat langkah. Pertama, dengan menciptakan lingkungan kerja yang eksklusif dan aman bagi pekerja di Indonesia.

"Kami terus mengupayakan pemenuhan hak bekerja penyandang disabilitas antara lain dengan menyediakan infrastruktur inklusif. Kami juga berusaha untuk terus meningkatkan akses pendidikan secara induktif bagi pekerja. Dalam rangka menjaga keamanan pekerja di tengah pandemi, seluruh pekerja memperoleh vaksin gratis," imbuh dia.

Kedua, Ma'ruf mengatakan perlunya memperkuat perlindungan sosial bagi pekerja yang terdampak pandemi dengan memastikan terpenuhinya hak-hak pekerja.

Baca juga: Kesepakatan L20 dan B20 Sejalan dengan Semangat Presidensi G20 Indonesia


Di Indonesia, hal tersebut menjadi bagian dari program pemulihan ekonomi nasional berupa program Bantuan Subsidi Upah (BSU), program kartu pra kerja, program bantuan produktif usaha mikro, dan program padat karya di kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

Ketiga, dalam rangka meningkatkan perlindungan sosial, penting untuk melakukan penguatan kemampuan inovasi dan literasi pekerja.

Hal tersebut secara khusus, dilakukan pada bidang-bidang yang akan menciptakan lapangan kerja baru di masa depan, seperti teknologi digital dan ekonomi hijau.

Baca juga: Berapa Gaji Jokowi setelah Jadi Pensiunan Presiden di 2024 Nanti?

Sebagai contoh, pemerintah Indonesia terus meningkatkan literasi digital pelaku UMKM agar target 30 juta UMKM masuk ke dalam ekosistem digital tahun 2024 dapat tercapai.

Keempat, Ma'ruf mengatakan, perlu adalah peningkatan daya saing pekerja dalam menghadapi tantangan global, melalui skilling, reskilling, dan upskilling.

Terkait hal itu, Indonesia terus membangun Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas untuk memenuhi kebutuhan pelatihan vokasi dengan kolaborasi antara pemerintah, swasta, industri, dan akademisi.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

"Sampai dengan tahun 2020, melalui Kementerian Ketenagakerjaan telah dibangun 1014 BLK komunitas. Sehingga total BLK komunitas yang telah dibangun di Indonesia sebanyak 2127," ungkap dia.

Adapun, pelatihan yang diberikan kepada pekerja didasarkan pada konsep link and match. Hal ini agar pelatihan sejalan dengan kebutuhan dunia kerja. Upaya ini juga dilakukan untuk menumbuhkan lebih banyak wirausaha yang akan turut menentukan kemajuan bangsa.

"Salah satu pelatihan kewirausahaan yang kini tengah dikaitkan di Indonesia adalah bidang fashion muslim seiring bertumbuhnya ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dan di tingkat global," pungkas dia.

Baca juga: Akhir Bulan Madu Suku Bunga Tabungan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com