Dua agenda kontribusi sosial rutin digelar Fujifilm Indonesia dengan memberikan bantuan kepada masyarakat, khususnya anak-anak di panti asuhan yang tersebar di sekitar kantor.
“Kami ingin anak-anak di panti asuhan merasakan kebahagiaan pada momen hari raya,” ucap Yamamoto.
Kegiatan tersebut juga mengimplentasikan pilar ketiga CSR Fujifilm Indonesia. Tidak hanya donasi dari komunitas eksternal, Fujifilm Indonesia, termasuk Yamamoto, turut serta memberikan bingkisan kecil kepada panti asuhan.
Sejalan dengan semangat “Never Stop” yang dipegang Fujifilm, sejumlah program kontribusi sosial tidak hanya menyasar masyarakat sekitar tetapi juga seluruh Indonesia, khususnya mereka yang membutuhkan.
General Manager Corporate Affairs Fujifilm Indonesia Rudy Handojo menjelaskan, saat gempa bumi meluluhlantakkan puluhan ribu rumah di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), FFID mengumpulkan donasi. Gempa berkekuatan magnitudo 7 itu membuat 555 orang meninggal dan 390.529 orang mengungsi.
“Dari donasi yang terkumpul, sebagian disalurkan kepada keluarga karyawan yang terdampak bencana. Sebagian lainnya didonasikan melalui Palang Merah Indonesia,” ucap Rudy.
Baca juga: Cara Fujifilm Indonesia Ciptakan “Rumah” di Perusahaan
Kepedulian serupa dilakukan ketika gempa bumi mengguncang Palu, Sulawesi Tengah, sebulan kemudian. Kala itu, sejumlah gempa susulan memicu gelombang tsunami di bibir pantai Kota Palu, Donggala, dan Mamuju, serta likuefaksi di wilayah Petobo, Palu.
Rentetan bencana dalam waktu satu hari itu membuat 2.086 orang meninggal, 671 orang hilang, dan 10.679 orang luka berat. Tercatat 82.775 warga mengungsi di sejumlah titik.
Tak hanya itu, tercatat 67.310 rumah dan 2.736 sekolah rusak. Terdapat 20 fasilitas kesehatan dan 12 titik jalan yang rusak berat.
Kebersamaan menghadapi situasi-situasi sulit mempererat persaudaraan dan menumbuhkan kesadaran tentang satunya kemanusiaan. Kebersamaan jadi kekuatan di masa-masa sulit untuk harapan kehidupan yang lebih baik.
Untuk kehidupan yang lebih baik, Fujifilm sadar bahwa kelestarian lingkungan merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan.
Kesadaran ini mewujud dalam aksi nyata Fujifilm Indonesia melakukan penanaman gambut dan koral di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta. Mengusung tema “Fujifilm Indonesia Friends with Environtment”, acara tersebut dihadiri oleh 15 partisipan.
Pilihan aksi ini strategis. Gambut mampu menampung hingga 30 persen jumlah karbon dunia agar tidak terlepas ke atmosfer. Tanaman di lahan gambut juga mencegah makin parahnya dampak perubahan iklim seperti bencana alam dan menunjang perekonomian masyarakat sekitar.
Sektor kesehatan juga tak luput dalam agenda SVP 2030. Program kontribusi sosial Fujifilm Indonesia berkontribusi pada peningkatan pendidikan dan wawasan tentang industri kesehatan.
Salah satu tindak nyata adalah ketika perusahaan meresmikan Pusat Pembelajaran Radiologi di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jakarta II, Jakarta Selatan. Fasilitas ini merupakan Pusat Pembelajaran Radiologi Fujifilm pertama di Indonesia.