Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Indonesia Relatif Tangguh Hadapi Tantangan Global

Kompas.com - 14/10/2022, 18:50 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Di sisi lain Teguh pun memberikan masukan atas bantuan yang dikucurkan pemerintah. Di dalam proses bantuan itu harus ada 3 hal yang harus dipikirkan.

Pertama, tepat waktu. Bantuan harus disampaikan secepatnya agar daya belinya bisa langsung ter-recover karena ada kenaikan.

Baca juga: Hadapi Resesi Global, UMKM Harus Diperkuat

Kedua, tepat jumlah. :Pemerintah harus memastikan bahwa bantuan yang diberikan minimal cukup mengembalikan kesejahteraan sebelum adanya kenaikan BBM.

“(Ketiga) Tepat sasaran yang menurut saya perlu perdebatan panjang, artinya memang database yang kita miliki tidak sebagus yang kita bayangkan,” ujarnya.

Adapun dalam upaya menjaga stabilitas harga di daerah, pemerintah sudah menginstruksikan dinas terkait untuk menjaga pasokan dan memantau ketersediaan bahan kebutuhan pokok di daerah dan juga adanya TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah).

Di sisi lain, di level daerah peranan pemerintah desa sangat penting dalam menopang perekonomian domestik melalui dana desa. Menurutnya desa adalah salah satu penggerak ekonomi nasional. Berdasar riset yang dilakukan pihaknya, Teguh mengatakan di masa pandemi dana desa berperan penting sebagai bumper perekonomian desa sehingga bisa cepat pulih.

Baca juga: Dollar AS Menguat, G20 Bahas Strategi Stabilisasi Mata Uang

Dia pun memproyeksikan bahwa dampak yang paling berat terjadi pada September dan Oktober 2022. Setelah itu masyarakat akan bisa beradaptasi dan juga pelan-pelan menyesuaikan diri. Oleh karena itu, Teguh masih optimistis perekonomian sepanjang tahun ini masih bertumbuh di kisaran 5,2-5,4 persen.

“Selain optimis kita perlu tetap waspada agar dampak gejolak perekonomian global ini tidak berdampak besar di perekonomian domestik, pemerintah fokus memperkuat pasar domestik atau mendorong konsumsi domestik, penguatan sektor UMKM dengan perluasan pasar (go digital), dan memacu sektor pariwisata lebih kencang baik bagi wisatawan domestik maupun asing sehingga perekonomian domestik dapat terus bergerak dan target pertumbuhan ekonomi dapat tercapai,” kata dia.

Baca juga: Resesi Ekonomi 2023 Ancam Pangan Protein Ikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com