Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Said Abdullah
Ketua Badan Anggaran DPR-RI

Ketua Badan Anggaran DPR-RI. Politisi Partai Demoraksi Indonesia Perjuangan.

Prospek Ekonomi Kita di Penghujung 2022

Kompas.com - 22/10/2022, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sejumlah negara mitra dagang kita mengalami hal serupa. Yen Jepang, dolar Singapura, ringgit Malaysia, won Korsel, bahkan dengan yuan Tiongkok sejak Maret 2022 cenderung terdepresiasi terhadap dolar AS.

Kebijakan agresif The Fed yang terus menempuh suku bunga tinggi (hawkish) berpotensi terus menekan rupiah. Dampaknya, beban pembayaran utang pemerintah dan swasta yang berdenominasi dolar AS akan naik.

Kewajiban itu berpotensi mengoreksi kinerja perusahaan, termasuk pembelian barang dan jasa impor yang menggunakan dolar AS. Sebagai penggantinya, swasta akan menaikkan harga barang dan jasa.

Di dalam negeri kita juga harus mewaspadai meluasnya bencana hidrometerologi, seperti banjir dan tanah longsor. Curah hujan yang tinggi, dan area tangkapan air yang kian degradatif bisa memicu gagal panen meluas, dan mengoreksi ketersediaan stok pangan nasional.

Mitigasi

Kunci kekuatan ekonomi kita bertumpu pada terjaganya daya beli rumah tagga, peningkatan investasi, dan ekspor. Bila ketiganya berkinerja baik, otomatis akan menggerakan berbagai lapangan usaha.

Sejak kuartal III 2021 sampai kuartal II 2022, konsumsi rumah tangga dan ekspor menunjukkan tren pertumbuhan, sedangkan investasi sedikit mengalami pelambatan, meskipun tetap menunjukkan pertumbuhan.

Semester I tahun 2022, ekonomi kita tumbuh 5,22 persen (yoy). Sebanyak 2,63 persen ditopang dari konsumsi rumah tangga, ekspor 1,45 persen, dan investasi 1,13 persen.

Untuk menjaga daya beli rumah tangga, terutama pada rumah tangga miskin, pasca-kenaikan harga BBM, pemerintah menambahkan anggaran program perlindungan sosial (perlinsos) sebesar Rp 18 triliun, sehingga total anggaran perlinsos tahun 2022 mencapai Rp 431,5 triliun.

Terbukti sebagai salah satu pilar pemulihan ekonomi semasa pandemi, program perlinsos mampu menurunkan tingkat kemiskinan. Pandemi Covid-19 melonjakkan angka kemiskian pada akhir 2020 menjadi 27,55 juta. Melalui intervensi program yang tepat pada Maret 2022 angka kemiskinan turun menjadi 26,16 juta penduduk, atau turun 1,39 juta penduduk.

Pada kelompok kelas menengah atas, penting bagi pemerintah untuk mengendalikan inflasi terhadap barang barang konsumsi, agar tumpuan mereka sebagai kekuatan konsumer terjaga dengan baik.

Baca juga: Sri Mulyani Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2022 Capai 5,5 Persen

Langkah pemerintah melakukan perluasan lahan untuk sorgum dan porang pengganti gandum, dan menargetkan percepatan swasembada jagung dan kedelai patut kita apresiasi. Terhadap ketiga komoditas di atas, nilai impor kita sangat besar.

Sepanjang Januari-Mei 2022, nilai impor gandum kita mencapai 1,65 miliar dolar. Pada tahun lalu kita impor kedelai mencapai 1,48 miliar dolar dan jagung mencapai 297,3 juta dolar.

Upaya pemerintah merevitalisasi BUMN Gula secara perlahan kita harapkan mengurangi impor gula senilai 2,38 miliar dolar pada tahun lalu. Termasuk berbagai program strategis lainnya untuk mengurangi impor daging, dan bawang putih.

Pemerintah juga harus mengambil langkah cepat untuk migrasi energi. Ketergantungan besar terhadap minyak dan gas bumi menjadi malapetaka tiap terjadi volatilitas harga minyak dan gas bumi.

Saya perkirakan kinerja ekspor pada kuartal III dan IV 2022 akan tetap membaik. Permintaan terhadap batu bara akan tinggi, terlebih sejumlah negara sub tropis telah memasuki musim dingin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com