JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berupaya melakukan early retirement atau pensiun dini terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berbahan bakar batu bara.
Saat ini PLN tengah melakukan kajian komprehensif terkait penyusunan peta jalan atau roadmap untuk pensiun dini PLTU hingga 3,5 GW sebelum 2040.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan, rencana pensiun dini PLTU ditargetkan dapat dilakukan dengan berbagai skema.
Baca juga: Kemenparekraf Gandeng PUBG Mobile Bantu Kenalkan Wisata, Budaya, dan Ekraf Indonesia
"Saat ini masih dalam proses pencarian investor dan sounding market," kata Gregorius dikutip dari Kontan.id, Minggu (23/10).
Gregorius melanjutkan, untuk nilai investasi pun masih harus menunggu proses valuasi rampung. Di sisi lain, PLN turut melakukan Non Deal Roadshow kepada calon investor potensial.
"(Ini) untuk mengetahui ketetarikan market dan calon investor," jelas Gregorius.
Baca juga: Mengenal Ojol Maxim, Pengusik Hegemoni Gojek dan Grab
Sebelumnya, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo mengatakan, PLN telah menyusun peta jalan atau roadmap untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 yang dicanangkan oleh pemerintah.
“Di dalam inisiatif itu kita punya berbagai program, salah satu programnya adalah early retirement PLTU dan kita akan membangun pembangkit EBT (energi baru terbarukan),” ujar Hartanto.
Sejauh ini, program early retirement PLTU PLN telah berbuah penandatanganan Principal Framework Agreement antara PLN dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Lewat Principal Framework Agreement itu, kedua perusahaan pelat merah tersebut melakukan penjajakan untuk salah satu PLTU, yakni PLTU Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Baca juga: Transaksi Jakarta Muslim Fashion Week Capai Rp 206,6 miliar
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.