The ‘Insurance Labor Market Study’ menemukan bahwa 68 persen perusahaan berencana menambah jumlah karyawan dalam 12 bulan kedepan dimotori oleh asuransi umum sebanyak 71 persen. Hanya 5 persen perusahaan yang akan mengurangi karyawan.
Sebanyak 80 persen perusahaan kelas menengah berniat menambah karyawan dalam 12 bulan kedepan.
Setidaknya ada empat kondisi yang perlu diwaspadai sebagai ancaman bagi penurunan bisnis asuransi tahun depan yang akan berujung pada perampingan massal.
Pertama, industri asuransi umum dalam negeri sedang tidak baik-baik saja. Lebih dari empat tahun, pasar reasuransi global berada dalam kondisi hard market, yaitu harga proteksi reasuransi yang mahal dan terus menanjak, kapasitas yang menyusut serta terms and conditions yang semakin ketat.
Para pemain reasuransi global telah menikmati hasil hard market ini yang terefleksi pada laporan keuangan mereka.
Namun ada anomali di Indonesia, justru di dalam empat tahun terakhir, portofolio reasuransi treaty dalam negeri selalu memberikan hasil negatif (kerugian) bagi pihak reasuransi.
Kedua, asuransi perlu memperhatikan perubahan kearah digitalisasi yang terjadi di sektor perbankan sebagai sumber bisnis utama asuransi melalui kanal bancassurance.
Tren perampingan kantor cabang bank terus berlanjut di tengah era digitalisasi. Berdasarkan data statistik perbankan Indonesia (SPI) dibandingkan Desember 2021, jumlah kantor cabang bank umum berkurang atau tutup 6.565 kantor cabang pada April 2022 menjadi 25.771 kantor cabang.
Penutupan jumlah kantor cabang oleh bank umum pada periode Maret-April 2022 lebih rendah dibandingkan dengan periode Februari-Maret 2022.
Jumlah kantor cabang yang dinonaktifkan pada Maret-April 2022 sebanyak 254 kantor cabang.
Sementara itu, pada Februari-Maret 2022 mencapai 10 kali lipat lebih banyak atau mencapai 2.505 kantor cabang.
Berdasarkan kategori, bank persero atau bank milik negara paling agresif dalam merampingkan kantor cabang.
Selama periode Desember 2021-April 2022, jumlah kantor cabang bank persero berkurang 4.884 atau 74,39 persen dari total kantor cabang yang ditutup pada periode tersebut.
Per April 2022, jumlah kantor cabang di bank persero sebanyak 13.298 kantor. Sementara itu, jumlah kantor cabang swasta nasional berkurang 587 selama 4 bulan pertama 2022. Total pada April 2022 terdapat 8.443 kantor cabang bank swasta nasional.
Ketiga, trend merger dan akuisisi yang akan berlanjut tahun 2023, setelah marak berlangsung selama tahun 2022 pascamasuknya sejumlah investor baru dengan membawa perubahan pada bisnis asuransi dalam negeri.