NUSA DUA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi sepakat mempererat kerja sama bilateral dengan menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di bidang energi.
Penandatangan MoU dilakukan oleh Menteri Energi Arab Saudi, H.R.H. Prince Abdulaziz bin Salman bin Abdulaziz Al Saud, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Arifin mengatakan, kerja sama tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara Indonesia dan Arab Saudi.
"Tujuan dari MoU adalah untuk menetapkan kerangka umum kerja sama di bidang energi yang berdasarkan kepada prinsip kesetaraan, saling menguntungkan, dan saling menghormati," kata Arifin dalam siaran pers, Rabu (16/11/2022).
Adapun bidang kerja sama yang disepakati dalam MoU antara lain, migas, ketenagalistrikan, energi terbarukan, efisiensi energi dan hidrogen bersih. Selain itu juga terkait ekonomi karbon sirkuler (CCE) dan teknologinya untuk mengurangi dampak perubahan iklim serta transformasi digital, inovasi, keamanan siber dan kecerdasan buatan di bidang energi.
Untuk mengimplementasikan bidang-bidang kerja sama yang telah disepakati akan dilaksanakan kegiatan diantaranya: pertukaran informasi dan pengalaman, pertukaran kunjungan antara pakar dan spesialis, menyelenggarakan konferensi dan seminar kerja, melakukan studi bersama, memperkuat kerja sama antar perusahaan energi.
"Di samping itu juga kedua negara sepakat untuk mengembangkan kemitraan kualitatif untuk melakukan pelokalan material, produk, dan layanan terkait semua sektor energi, rantai pasokan, dan teknologinya serta pengembangan industri kimia," jelas Arifin.
Baca juga: Fokus Transisi Energi, Erick Thohir Dorong Keterlibatan dan Kolaborasi BUMN
Sebagai tindak lanjut awal dari MoU ini yaitu akan dibentuk tim kerja khusus (Tim Kerja) yang terdiri dari perwakilan kedua belah pihak dengan jumlah anggota yang sama untuk berkonsultasi tentang prosedur dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk memperkuat dan mengembangkan kerja sama di bawah MoU.
Sebelumnya, di KTT G20 Indonesia dan Jepang juga sepakat untuk menjadi inisiator dalam mewujudkan konsep Asia Zero Emission Community (AZEC). Melalui inisiatif AZEC ini, Indonesia mendapatkan prioritas pertama pendanaan sebesar 500 juta dollar AS untuk mengimplementasikan program transisi energi dan memperluas kerja sama serta inisiatif dekarbonisasi publik-swasta.
Baca juga: Menteri ESDM: Pasar Energi Indonesia Masih Menarik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.