Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tahun Olah Limbah Gipsum, Petrokimia Gresik Klaim Kurangi Gas Rumah Kaca

Kompas.com - 23/11/2022, 23:00 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Dalam rangka merespons perubahan iklim dunia, salah satu cara yang dilakukan Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia adalah, mengurangi gas rumah kaca.

Agenda itu dilakukan Petrokimia Gresik melalui pemanfaatan gipsum, yang dilakukan sepanjang tahun 2015 hingga 2022. Di mana dalam rentang tujuh tahun, Petrokimia Gresik mengklaim mampu mengurangi gas rumah kaca hingga 89,15 ton karbon dioksida (CO2).

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih, menyampaikan hal tersebut pada saat didapuk menjadi pembicara dalam even internasional 'Indonesia Pavilion on COP-27 UNFCCC' yang diselenggarakan di Mesir, beberapa waktu lalu.

Melalui materi bertajuk 'utilization gypsum waste in the petrochemical industry', Digna menjelaskan, jika pihaknya berupaya menjaga lingkungan, dengan memanfaatkan gipsum menjadi produk bernilai tambah bagi pertanian dan industri nasional. Untuk pembuatan pupuk ZA, Neutralized Crude Gypsum (NCG) dan Petro-Cas, serta pembuatan Purified Gypsum.

"Limbah gipsum yang dihasilkan Petrokimia Gresik tidak termasuk golongan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (Nomor SK.238/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2021, Red). Dengan status ini, Petrokimia Gresik lebih fleksibel dalam pemanfaatannya,” ujar Digna, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Ini Strategi dan Program Petrokimia Gresik dalam Upaya Melindungi Konsumen

Gipsum Petrokimia Gresik merupakan produk sekunder dari pabrik bahan baku NPK yakni, asam fosfat (phosphoric acid). Hilirisasi produk gipsum, menjadi bagian dari program related diversified industry yang dijalankan perusahaan. Total pemanfaatan gipsum Petrokimia Gresik untuk produksi pupuk ZA selama periode 2015-2022 sebanyak 1.689.405 ton, dengan pupuk ini diklaim dapat meningkatkan produksi hasil tebu dan tanaman hijau menjadi lebih segar.

Selain itu, Petrokimia Gresik juga mengoptimalkan 1.249.872,46 ton gipsum untuk produksi NCG dan Petro-Cas pada periode yang sama. NCG dapat dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan bata ringan, plasterboard. Sementara Petro-Cas diproduksi untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman.

Sementara untuk memproduksi purified gypsum, Petrokimia Gresik selama 2015 hingga 2022 telah memanfaatkan gipsum mencapai 5.247.342,24 ton. Purified Gypsum diproduksi untuk mendukung kemajuan industri semen nasional, sebagai bahan penolong.

Baca juga: Jadikan FABA Filler Pupuk NPK, Petrokimia Gresik Hemat Rp 7,4 Miliar

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com