Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Percepatan Pemanfaatan EBT, Erick Thohir Dorong Transformasi di PLN

Kompas.com - 30/11/2022, 08:20 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong percepatan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal ini dilakukan dengan mendorong transformasi di salah satu perusahaan BUMN, PT PLN (Persero).

“Kami dari BUMN mendorong transformasi di PLN secara menyeluruh. Dengan keadaan, trend baru global ini suka tidak suka kesadaran dari perubahan iklim terus terjadi, ada peluang untuk Indonesia,” kata Erick dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (30/11/2022).

Baca juga: RUU EBT Atur Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Erick mengungkapkan, RI bisa mengembankan beberapa potensi EBT, seperti dari potensi dari panas bumi yang mencapai 24 Giga Watt, yang saat ini pemanfaatannya baru 2,4 Giga Watt.

Kemudian ada juga EBT, berbasis hydro yang bisa dimanfaatkan hinga 95 Giga Watt, dan hingga kini pemanfaatannya baru 6,6 Giga Watt.

“Karena itu, transformasi PLN sudah kita laksanakan, melalui pembentukan holding dan 2 subholding. Holding PLN akan fokus ke transmisi dan retail, sementara subholding-nya diluar kelistrikan yang bermanfaat untuk ekonomi digital kedepannya,” ujar mantan Presiden Inter Milan itu.

Baca juga: Gandeng MKI, PLN Genjot Percepatan Transisi Energi

Transisi energi

Dengan potensi ekonomi digital yang diperkirakan Rp 4.500 triliun di tahun 2030, Erick yakin bentuk intervensi dari pemerintah bisa mendorong transisi menuju energi bersih, dalam hal ini perusahaan energi BUMN, PLN.

“Kita coba lakukan intervensi seperti itu, artinya transisi power ini suka enggak suka, kita akan menuju ke sana. Cuma, catatannya, bagaimana transisi ini bisa mengatasi oversupply, sehingga kita juga harus membentuk biaya pemulihan atau cost recovery,” lanjut dia.

Baca juga: PLN Jalin Kerja Sama dengan 8 Perbankan untuk Pembiayaan Hijau Senilai 750 Juta Dollar AS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com