Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina: Harga Minyak Dunia Bakal di Bawah 100 Dollar AS pada 2023

Kompas.com - 10/12/2022, 06:45 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) memperkirakan harga minyak dunia akan cenderung menurun di 2023, tak setinggi tahun ini yang mengalami beberapa kali lonjakan harga. Proyeksinya, harga minyak dunia di 2023 akan bergerak di bawah 100 dollar AS per barrel, tepatnya di kisaran 80-97 dollar AS per barrel.

Senior Vice President Strategy & Investment Pertamina Daniel Purba mengatakan, harga minyak dunia memang melonjak signifikan di 2022 dengan bergerak di kisaran 86-120 dollar AS per barrel. Namun, di tahun depan trennya diproyeksi akan melandai.

"Kami melihat bahwa di tahun depan harga minyak dari sisi kisaran 80-97 dollar AS, yang kalau kita bandingkan dengan 2022 itu memang agak sedikit lebih rendah kisaran harganya. Kami melihat tahun depan tidak melampaui harga 100 dollar AS," ujar Daniel dalam webinar Economic Outlook 2023, Jumat (9/12/2022).

Baca juga: Harga Minyak Dunia Lanjut Melemah, Dekati 70 Dollar AS Per Barrel

Ia menjelaskan, gejolak harga minyak dunia pada tahun ini disebabkan sejumlah faktor, baik dari sisi permintaan maupun pasokan. Pulihnya aktivitas dan mobilitas pasca-pandemi, membuat permintaan akan energi meningkat.

Sementara dari sisi pasokan terganggu, terutama akibat memanasnya tensi geopolitik karena perang Rusia dan Ukraina. Di sisi lain, kelompok negara-negara penghasil minyak dunia (OPEC) memutuskan memangkas produksinya sebanyak 2 juta barrel per hari mulai November 2022.

Tingginya permintaan minyak yang tidak dibarengi dengan kecukupan pasokan, membuat harga minyak dunia pun terkerek. Namun, jelang penutup tahun, harga minyak dunia sudah mulai menunjukkan penurunan dari level tertingginya di Juni 2022 yang mencapai 120 dollar AS per barrel.

"Jadi demand-nya (permintaan) masih terus meningkat, sementara suplainya masih tertahan," kata dia.

Baca juga: Erick Thohir: Harga Pertamax Bisa Turun jika Harga Minyak Dunia 75 Dollar AS Per Barrel

Harapan untuk OPEC

Namun, ia berharap, mulai kuartal I-2023, OPEC bisa kembali menaikkan produksi minyaknya sehingga bisa semakin menstabilkan harga minyak. Sebab, jika tak dilakukan peningkatan produksi harga minyak dunia bisa kembali ke level 100 dollar AS per barrel.

Terlebih, konflik Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut dan tidak ada kepastian kapan berakhir, sehingga sangat mempengaruhi pergerakan harga minyak dunia.

"Mungkin di kuartal I-2023 OPEC akan menaikkan kembali produksinya, otherwise (jika tidak), mungkin harga minyak bisa di atas 100 dollar AS," imbuh Daniel.

Kendati demikian, ia menekankan, proyeksi harga minyak dunia tersebut tidak menjadi patokan pasti. Sebab, di tengah ketidakpastian global saat ini sangat sulit memprediksi pergerakan harga.

"Perkiraan ini dengan basis pemikiran, bahwa tidak ada satu pun estimasi harga yang akurat," kata dia.

Baca juga: Tiru OPEC, Menteri Bahlil Usul Bentuk Organisasi Negara Produsen Nikel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com