Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Nama Besar Grup Lippo, Kenapa Serah Terima Unit Meikarta Lama?

Kompas.com - 11/12/2022, 11:31 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sebagai informasi saja, Grup Lippo sendiri selama ini dikenal sebagai salah satu perusahaan developer terbesar di Indonesia. Dua proyek properti paling suksesnya adalah Lippo Cikarang di Bekasi dan Lippo Karawaci di Tangerang. 

Meikarta disebut-sebut akan memiliki 100 gedung pencakar langit dengan ketinggian bervariasi antara 45-45 lantai. Antar-gedung saling terkoneksi dengan infrastruktur jalan besar hingga beragam transportasi publik.

Dengan nilai investasi yang diklaim mencapai Rp 278 triliun, proyek ini menempati lahan seluas 500 hektar di bagian paling timur Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Baca juga: Kereta Cepat Minta Konsesi Jadi 80 Tahun, Menhub Jonan Dulu Menolaknya

Lahan tersebut sudah dikuasai Lippo Group sejak kurun 1990-an, saat konglomerasi ini memulai inisiasi kota mandiri berbasis industri, Lippo Cikarang.

Grup Lippo mengklaim, Meikarta dirancang oleh konsultan-konsultan arsitektur dan perencana asing dengan harapan dapat bersaing di kawasan regional Asia Tenggara.

Ke-100 gedung itu terbagi dalam peruntukan hunian sebanyak 250.000 unit, perkantoran strata title, 10 hotel bintang lima, pusat belanja dan area komersial seluas 1,5 juta meter persegi.

Fasilitas yang akan melengkapinya antara lain pusat kesehatan, pusat pendidikan dengan penyelenggara dalam dan luar negeri, tempat ibadah, dan lain-lain.

Baca juga: Mengintip Gurita Bisnis Grup Kalla yang Kini Dipegang Generasi Keempat

Grup Lippo juga menyatakan, kalau pengembangan Meikarta tahap pertama seharusnya akan selesai dalam waktu tiga tahun. Yang artinya, tahap 1 seharusnya selesai di tahun 2019.

Sementara saat ini sudah memasuki akhir tahun 2022, namun banyak pembeli mengaku belum menerima unitnya.

Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, juga tercatat pernah menghadiri prosesi tutup atap atau toping off dua menara Meikarta milik Lippo Group. Dia dengan yakin mengatakan bahwa proyek Meikarta tidak bermasalah.

Namun proyek ini tampaknya tak berjalan mulus. Bahkan, Meikarta sempat tersandung kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kemudian menyeret mantan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan eks Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro.

Baca juga: Gurita Bisnis Hartono Bersaudara, Pemilik BCA, Djarum, hingga Puluhan Media Online

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com