Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitch Kembali Pertahankan Peringkat Utang, BI: Keyakinan Kuat Stakeholder Internasional atas Ekonomi RI

Kompas.com - 15/12/2022, 10:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada peringkat BBB (investment grade) dengan outlook stabil.

Sebelumnya, lembaga pemeringkat ini mempertahankan Sovereign Credit Rating pada BBB dengan outlook stabil pada 28 Juni 2022 (investment grade).

Keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik serta rasio utang Pemerintah terhadap PDB yang rendah.

Menanggapi keputusan Fitch, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, afirmasi Fitch menunjukkan keyakinan kuat pemangku kepentingan internasional atas stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia yang tetap terjaga.

Baca juga: BI Proyeksikan Kredit Perbankan 2023 Tumbuh hingga 12 Persen

Hal ini didukung oleh kredibilitas kebijakan yang tinggi dan sinergi bauran kebijakan yang kuat antara pemerintah dan BI di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi dan peningkatan risiko stagflasi seiring kenaikan suku bunga kebijakan secara global.

"Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi dan keuangan global dan domestik, merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan stabilitas keuangan, termasuk penyesuaian lebih lanjut stance kebijakan, serta terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional," kata Perry dalam keterangan tertulis, Rabu (14/12/2022).

Dalam asesmennya, Fitch menilai ekonomi Indonesia akan terus pulih dan diperkirakan tumbuh 5,2 persen di 2022. Namun pertumbuhan ekonomi RI akan melambat di 2023 menjadi 4,8 persen karena menghadapi permintaan global yang melemah, suku bunga yang tinggi, dan harga komoditas yang menurun.

Dalam jangka menengah, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,6 persen pada tahun 2024, didukung oleh dampak positif dari implementasi Undang-undang Cipta Kerja terhadap kenaikan investasi, serta komitmen pembangunan infrastruktur yang terus berlanjut, termasuk pembangunan ibu kota baru (IKN) di Kalimantan Timur.

Baca juga: Ramalan BI: Nilai Transaksi Perbankan Digital 2023 Tembus Rp 67.000 Triliun

Namun, dalam waktu dekat, investasi dapat dipengaruhi oleh beberapa ketidakpastian kebijakan dari pemilu. Dampak amandemen KUHP yang kontroversial pada bulan Desember terhadap investasi dan pariwisata masih belum pasti.

Fitch memperkirakan defisit fiskal akan menurun menjadi 3,4 persen pada 2022 dari 4,6 persen pada 2021. Penurunan ini menyusul kinerja pendapatan yang kuat, sebagian dari hasil terkait komoditas yang tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com