Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2023, 11:10 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com – Larangan negara barat dan pembatasan harga minyak Rusia diperkirakan akan mendorong kenaikan harga minyak dunia. Merespons sanksi tersebut, Rusia bahkan berencana untuk menurunkan produksi minyaknya.

Di sisi lain, ekonomi China yang diperkirakan akan pulih di tahun 2023 mendorong permintaan energi yang lebih besar. Mengutip businessinsider, sanksi Uni Eropa terhadap produk minyak Rusia akan mulai berlaku pada 5 Februari, diperkirakan akan mempengaruhi produk minyak olahan seperti solar.

Sebelumnya, Uni Eropa memberlakukan embargo atas impor minyak mentah Rusia melalui laut yang efektif 5 Desember 2022. Selain itu, negara G7 juga membatasi harga minyak Rusia menjadi 60 dollar AS per barrel, untuk menurunkan pendapatan ekspor Moskow.

Baca juga: Mengantisipasi Perang Harga Minyak di Tahun 2023

Giovanni Staunovo, analis komoditas di UBS Global Wealth Management mengatakan, putaran sanksi berikutnya dikombinasikan dengan rebound permintaan dari China karena pelonggaran pembatasan Zero Covid-19, diperkirakan akan menekan pasar minyak dan mendorong harga lebih tinggi.

“Kami memperkirakan larangan Eropa atas produk mentah dan olahan Rusia yang mulai berlaku pada 5 Februari akan mengakibatkan penurunan produksi Rusia setidaknya 1 juta barrel per hari pada tahun 2023. Di sisi lain, Rusia akan mengalami kesulitan dalam menemukan pasar alternatif, kata Staunovo.

Merespons deretan sanksi tersebut, Rusia telah mengancam akan memangkas produksi hingga 700.000 barrel per hari sebagai pembalasan atas batasan harga G7, dan mengungkapkan potensi penurunan produksi minyak.

Rusia juga telah mengalihkan dan meningkatkan ekspor minyaknya ke India dan China di tengah meningkatnya ketegangan politik dengan Eropa. Dua negara itu merupakan salah satu pasar terbesar Rusia. Tercatat, pada Desember lalu, Moskow mengirim 89 persen minyak mentahnya, berjumlah sekitar 3 juta barrel per hari, ke Asia.

Tetapi pengiriman ke Asia saat ini lebih sulit karena sanksi Eropa mempersulit para pedagang untuk menemukan kapal-kapal yang diasuransikan untuk mengangkut minyak mentah Rusia. Namun, menurut analis Rystad Energy, risiko penurunan tajam produksi minyak mentah Rusia lebih parah pada pertengahan 2022, ketika pasokan global semakin ketat.

"Selama ekonomi AS tumbuh, kami melihat pasar bergerak menuju ekuilibrium yang lebih normal," kata Louise Dickson, analis senior di Rystad Energy kepada Insider.

Sementara itu, Ole Hansen dari Saxo Bank dan Staunovo dari UBS Global Wealth menilai, harga minyak mentah bisa naik melewati 100 dollar AS per barel. Dia mengatakan, dengan pasokan global diperkirakan akan tertekan, harga minyak mentah kemungkinan akan melonjak melewati 100 dollar AS per barrel di tahun 2023.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pemerintah Andalkan APBN untuk Jaga Inflasi dan Daya Beli Masyarakat

Pemerintah Andalkan APBN untuk Jaga Inflasi dan Daya Beli Masyarakat

Whats New
Mau Digugat Terkait Utang Rafaksi Minyak Goreng, Kemendag: Kami Ikuti Proses Hukumnya

Mau Digugat Terkait Utang Rafaksi Minyak Goreng, Kemendag: Kami Ikuti Proses Hukumnya

Whats New
Perkuat Transformasi Digital, LinkAja Gandeng Indolima

Perkuat Transformasi Digital, LinkAja Gandeng Indolima

Rilis
Nilai Transaksi Kripto Merosot, tapi Jumlah Investor Naik

Nilai Transaksi Kripto Merosot, tapi Jumlah Investor Naik

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Stagnan

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Stagnan

Whats New
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 61 Dibuka, Penerima Bakal Kantongi Rp 4,2 Juta

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 61 Dibuka, Penerima Bakal Kantongi Rp 4,2 Juta

Work Smart
Gencar Lakukan Transformasi Digital, Kimia Farma Apotek Raih Peringkat Pertama pada Tokopedia Top Seller Fest 2023

Gencar Lakukan Transformasi Digital, Kimia Farma Apotek Raih Peringkat Pertama pada Tokopedia Top Seller Fest 2023

Whats New
Survei Visa: 67 Persen Orang Indonesia Sudah Mencoba Transaksi Nontunai

Survei Visa: 67 Persen Orang Indonesia Sudah Mencoba Transaksi Nontunai

Whats New
PLN Gandeng Perusahaan Energi UEA untuk Ekspansi PLTS Terapung Cirata

PLN Gandeng Perusahaan Energi UEA untuk Ekspansi PLTS Terapung Cirata

Whats New
Ngos-ngosan Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Mau Lanjut Surabaya?

Ngos-ngosan Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Mau Lanjut Surabaya?

Whats New
Tinjau IKN, Sri Mulyani: Pembangunannya Sudah Mulai Terlihat Secara Fisik

Tinjau IKN, Sri Mulyani: Pembangunannya Sudah Mulai Terlihat Secara Fisik

Whats New
Debt Collector Pinjol akan Sulit Dapat Kerja jika Terbukti Melanggar Kode Etik

Debt Collector Pinjol akan Sulit Dapat Kerja jika Terbukti Melanggar Kode Etik

Whats New
Bank Sentral Turki Naikkan Suku Bunga Jadi 30 Persen, Ada Apa?

Bank Sentral Turki Naikkan Suku Bunga Jadi 30 Persen, Ada Apa?

Whats New
Bagaimana Cara 'Debt Collector' Pinjol Melakukan Penagihan Kredit Macet?

Bagaimana Cara "Debt Collector" Pinjol Melakukan Penagihan Kredit Macet?

Whats New
Giliran Menteri ESDM Minta Pertamina Lepas Sumur Migas 'Idle'

Giliran Menteri ESDM Minta Pertamina Lepas Sumur Migas "Idle"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com