Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: 2022 Diakui Sebagai Tahun yang Sangat Brutal di Seluruh Dunia

Kompas.com - 03/01/2023, 21:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kondisi global pada tahun 2022 merupakan tahun yang sangat brutal bagi pasar modal.

Pasalnya selama 2022 seluruh dunia kehilangan valuasinya di pasar modal, terutama di Amerika Serikat (AS) yang kehilangan valuasi sebesar 30 triliun dollar AS akibat gejolak global.

Dia bilang, kondisi tersebut menjadi yang terburuk bagi negeri Paman Sam itu sejak krisis ekonomi tahun 2008. Hal ini juga dialami oleh negara-negara di Eropa.

Baca juga: Soal Pajak Gaji Rp 5 Juta, Sri Mulyani Jelaskan Penghitungannya

"Tahun 2022 itu diakui sebagai tahun yang sangat brutal di seluruh dunia karena banyak negara-negara maju capital market-nya merosot sangat tajam, bond market-nya juga mengalami imbas yang sama," ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (3/1/2023).

Di tengah kondisi yang brutal itu, kata dia, Indonesia patut bersyukur karena kondisinya lebih baik dibanding negara lain.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu tumbuh 4,1 persen yoy di posisi 6.800 dan kapitalisasi pasar juga tumbuh menjadi hampir Rp 9.500 triliun di 2022.

Bahkan menurut data OJK, IHSG sempat menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 7.318,01 poin pada 13 September 2022. Demikian juga dengan kapitalisasi pasar yang mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada 27 Desember 2022 sebesar Rp 9.600 Triliun.

Baca juga: Sri Mulyani: 2022 Tahun yang Sangat Brutal, Kapitalisasi Pasar Hilang 30 Triliun Dollar AS

Selain itu, sepanjang 2022 pasar modal Indonesia berhasil menghimpun dana sebesar Rp 270 triliun dari capital market untuk IPO, right issue, maupun penerbitan obligasi dan sukuk baik baik oleh korporasi maupun negara.

"Ini menggambarkan Indonesia memiliki tren resiliensi yang sangat baik. Hal yang patut kita syukuri dan harus kita jaga," kata dia.

Kendati demikian, tantangan ke depannya masih akan tetap berat seperti pada 2022. Bahkan kemungkinan di 2023 pertumbuhan ekonomi global akan semakin melambat dibandingkan tahun 2022.

"Ini tentu memberikan suatu optimisme kepada kita semua, ada confidence namun kita hati-hati karena memag imbas gelombang dan gejolak dunia itu begitu sangat dahsyatnya," tutur Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Pelaksanaan UU PPSK Jadi PR Penting pada 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com