Sektor kesehatan juga masih memiliki potensi yang besar ke depannya. Terbukti selama pandemi Covid-19 sektor kesehatan justru tumbuh sangat signifikan karena masyarakat membutuhkan layanan kesehatan dan obat-obatan.
"Termasuk nanti industri insurance ya bagaimana membiayai healthcare ini. Enggak mungkin ini tidak ada putaran uangnya. Bank masuk di situ, investor lain juga boleh main di situ," kata Panji.
Baca juga: Indonesia Bakal Ekspor Mi Telur hingga Arang ke Arab Saudi, Nilainya Capai Rp 2,3 Triliun
5. Utilities
Menurutnya jika sektor-sektor bisnis di atas berjalan dengan baik dan ekonomi mengalami pertumbuhan, maka kebutuhan akan utilitas seperti air dan listrik akan ikut meningkat. Pasalnya segala bentuk bisnis pasti akan membutuhkan dua utilitas tersebut dalam kegiatan operasinya.
"Jadi ini akan ada turunan kemana-mana ya dan utilitas tadi juga tidak hanya electricity, beragam infrastruktur lainnya yang sudah kita bangun sehingga dijajal dan dicoba ada use case-nya ada utilisasinya di situ," ungkapnya.
6. Pemerintahan
Selanjutnya, di bidang pemerintahan. Hal ini maksudnya setiap negara pasti membutuhkan pembiayaan untuk memenuhi belanja negara sehingga peluang untuk investor masuk berinvestasi ke instrumen surat utang pemerintah akan besar.
"Tapi tidak hanya pemerintahan, korporasi juga melakukan refinancing. Ada utang jatuh tempo di-refinance melalui loan kah, bond kah, atau ke saham. Jadi baik itu government maupun korporasi semuanya akan memerlukan refinance. Di sinilah bagi para pemilik fund or capital mereka mencari dimana akan diparkir uang itu dalam bentuk investasi apakah di private ataukah di government," tuturnya.
Baca juga: Kementerian ESDM: Konsumsi Listrik Nasional Tumbuh 6,15 Persen pada 2022
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.