Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Sri Mulyani: RI Deklarasi Akhiri Pandemi Covid-19 Tahun Ini

Kompas.com - 27/01/2023, 06:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap Indonesia bisa segera mendeklarasikan berakhirnya pandemi Covid-19 pada tahun ini. Lantaran, penyebaran virus Corona di dalam negeri sudah cukup terkendali dan vakasinasi terus gencar dilakukan.

"Kita berhadapan dengan pandemi 3 tahun, ada negara yang masih struggle (berjuang), tapi kita relatif stabil dan kita akan tetap fokus memberikan vaksinasi booster pada tahun ini, sehingga diharapkan pada tahun ini kita bisa mendeklarasikan pandemi sudah over (selesai)," ujarnya dalam BRI Microfinance Outlook 2023, Kamis (26/1/2023).

Bendahara negara itu mengatakan, langkah awal pemerintah untuk mengakhiri pandemi yakni dengan mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Desember 2022 lalu.

Baca juga: Cerita Sri Mulyani Atasi Pandemi: Vaksin Belum Produksi, tapi Kita Sudah Kontrak

Maka kini Indonesia sedang memasuki masa transisi untuk kembali ke kondisi sebelum pandemi, meski tak akan bisa seutuhnya atau 100 persen kembali normal.

Masa transisi ini pun ditandai sudah mulai banyaknya aktivitas yang berkaitan tatap muka dari sebelumnya hanya mengandalkan secara daring.

Sri Mulyani bilang, pandemi yang sudah dilaui sepanjang 3 tahun terakhir telah memberikan banyak pelajaran bagi pemerintah. Hal itu mengingat pandemi merupakan kondisi yang baru dihadapi Indonesia, sehingga pemerintah pun tak memiliki pengalaman untuk menanganinya.

Baca juga: Sri Mulyani: Pembiayaan APBN Selama Pandemi Covid-19 Bisa Membuat 2 IKN

 


Alhasil, di tengah tekanan pandemi, pemerintah harus mampu membuat kebijakan yang tepat agar bisa menyeimbangkan antara penanganan terkait kesehatan dengan perekonomian.

"Banyak pelajaran yang diperoleh, bahkan Presiden memberikan testimoni di masa-masa dalam situasi yang tidak diketahui, tidak dipahami, sebagai eksekutif, beliau (Presiden Jokowi) harus buat banyak keputusan yang implikasinya pada sisi ekonomi, sosial, dan kesehatan, maupun keselamatan masyarakat sangat fundamental," paparnya.

Baca juga: APBN Biayai Pembangunan Perguruan Tinggi Islam Rp 9,6 Triliun, Sri Mulyani: Kita Jangan Tidak Mensyukuri Instrumen Sendiri...

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com