Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Dapat Alokasi KUR dari Pemerintah Rp 270 Triliun di 2023

Kompas.com - 08/02/2023, 20:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mendapatkan alokasi KUR dari pemerintah sebesar Rp 270 triliun di tahun ini. Alokasi KUR BRI ini meningkat dari tahun lalu yang sebesar Rp 257 triliun.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, pihaknya optimistis dapat menyalurkan alokasi KUR tahun ini lantaran melihat capaian penyaluran KUR tahun lalu bisa mencapai Rp 252,38 triliun untuk 6,5 juta debitur.

"BRI optimis dapat mencapai target tersebut. Hal tersebut tak lepas dari kemampuan BRI dalam memproses dan mencairkan KUR dengan rata-rata Rp 1 triliun per hari," ujarnya saat

Baca juga: Penyaluran Kredit BRI Rp 1.139 Triliun pada 2022, 84,74 Persen Kredit UMKM

Namun melihat penyaluran KUR BRI 2022 masih belum mencapai alokasi pemerintah di tahun itu, maka perseroan akan mengkomunikasikannya dengan para pemangku kepentingan agar alokasi KUR tahun ini dapat disesuaikan sesuai dengan kapasitas BRI.

"Rata-rata penyaluran KUR BRI itu satu hari Rp 1 triliun. Nah nanti yang membatasi BRI adalah hari kerja. Oleh karena itu, maka Rp 270 triliun itu terus kita komunikasikan dengan stakeholder untuk sewaktu-waktu dilakukan penyesuaian-penyesuaian dengan kapsitas yang didasarkan dengan hari kerja," jelasnya.

Terkait dengan KUR, Supari menjabarkan secara gamblang bahwa KUR adalah kredit usaha rakyat. Artinya, KUR itu adalah kredit bukan bantuan atau hibah. Dia menekankan sumber dana KUR, 100 persen merupakan dari dana bank.

Baca juga: Melonjak 67,15 Persen, Laba Bersih BRI 2022 Capai Rp 51,4 Triliun

"Likuiditas yang digunakan untuk penyaluran itu adalah likuditas bank yang dikumpulan dari hasil mobilisasi dana masyarakat atau simpanan masyarakat sehingga memang harus kembali,'" jelasnya.

Dengan suku bunga KUR mikro 16 persen, pemerintah memberi subsidi 10 persen kepada rakyat dengan APBN sehingga beban bunga yang dibayar rakyat hanya 6 persen. Dengan demikian, yang dibantu subsidi adalah rakyat bukan bank.

"Kenapa demikian? Karena concern pemerintah bagaimana pelaku usaha mikro dan kecil itu semakin besar mendapatkan margin dari aktivitas ekonominya, sehingga semakin cepat naik kelas dan suatu ketika mesti garduasi ke komersial, tidak di KUR terus-menerus seumur hidupnya," tukasnya.

Baca juga: Jokowi Sentil Perbankan Margin Bunga Bersih Tinggi, Bos BRI Sebut NIM-nya Turun 33,2 Persen dari 2008

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com