JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi salah satu pelaku eksportir adalah cita-cita banyak pengusaha. Sebab bisnisnya sudah melebarkan sayap dan diketahui di pasar global.
Hanya saja tidak sedikit para calon eskportir bingung dan merasa ketakutan memulai langkah awal.
Bahkan ketakutan-ketakutan kerap muncul ketika bisnis yang dimilikinya tidak sebanding dengan pemain lain. Secara tidak sadar hal ini juga yang menjadi " toxic" dan menghambat rencana ekspornya enggan dilakukan.
Mengutip dari instagram resmi @ppejp.kemendag, Selasa (28/2/2023), berikut adalah tiga toxic mindset yang harus dijauhi oleh para calon eksportir.
Baca juga: Pemerintah Kaji Aturan Eksportir Wajib Parkir Dollar 3 Bulan di RI
1. Ekspor Harus Dalam Jumlah Besar
Hal pertama yang banyak difikirkan oleh calon eksportir adalah jumlah atau kapasitas produk yang dimiliki.
Calon eksportir kerap mempercayai bahwa ekspor bisa dilakukan ketika produk yang dimiliki harus berjumlah banyak.
Padahal saat ini, dengan perkembangan logistik dan teknologi informasi, Ekspor dapat dilakukan dalam skala kecil, seperti less container load, bahkan bisa dalam satuan untuk produk tertentu, seperti aksesoris, tas, dekorasi rumah dan lainnya
Baca juga: Ini Fasilitas Asuransi Trade Credit bagi Eksportir
2. Tidak Pede untuk memulai
Biasanya ketidakpercayaan diri datang lantaran minimnya ilmu dan pengalaman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.