KOMPAS.com - Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih dianggap dominan sebagai penggerak ekonomi nasional. Saat ini ada dua jenis perusahaan negara, yakni Perum dan Persero.
Apa perbedaan Perum dan Persero?
Berdasarkan pada Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003, sebuah entitas perusahaan termasuk sebagai kelompok BUMN apabila memenuhi syarat berupa saham milik pemerintah minimal di atas 50 persen alias 51 persen.
Perbedaan antara bumn berbentuk Persero dan Perum adalah pada aspek permodalannya. Di mana Persero adalah perusahaan milik negara yang sebagian sahamnya bisa dimiliki pihak lain.
Pihak lain di sini bisa berupa badan usaha atau perusahaan, maupun masyarakat umum yang memiliki saham melalui pasar modal di Bursa Efek Indonesia.
Baca juga: Contoh BUMN Perum di Indonesia
Sementara Perum adalah perusahaan BUMN yang seluruh sahamnya atau 100 persen sahamnya harus dimiliki pemerintah.
Merujuk pada UU Nomor 19 Tahun 2003, BUMN Perum tidak diperkenankan sahamnya dimiliki pihak lain. Yang berarti seluruh modalnya harus dikuasai negara.
Penguasaan pemerintah pada seluruh saham BUMN Persero tentu punya maksud tersendiri. Ini karena BUMN Perum umumnya menyangkut hajat hidup orang banyak.
Sehingga dikhawatirkan, apabila sebagian sahamnya dimiliki swasta atau pihak lain, tujuan melayani masyarakat ataupun kemanfaatan umum tidak tercapai.
Hal inilah yang yangn juga diatur dalam Pasal 36 UU Nomor 19 Tahun 2003, disebutkan bahwa maksud didirikan Perum BUMN adalah untuk menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum.
Baca juga: Bank BUMN Apa Saja? Ini Daftar Lengkapnya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.