Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Tegaskan Pemerintah Tak Bikin Program Insentif untuk Dongkrak Turis Asing

Kompas.com - 13/03/2023, 19:40 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah tidak akan menerapkan strategi peningkatan jumlah wisatawan melalui program insentif untuk wisatawan asing yang datang ke Indonesia.

Hal ini disampaikan dalam menanggapi pertanyaan soal program insentif yang ditawarkan Taiwan untuk wisatawan asing yang melancong ke negara tersebut.

"Tidak menggunakan insentif seperti yang dilakukan Taiwan dan beberapa negara lain untuk mendatangkan wisatawan mancanegara," kata Sandiaga Uno dalam acara The Weekly Brief Sandi Uno secara virtual, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Turis Asing Januari 2023 Capai 754.000 Orang, Sandiaga: Meningkat hingga 503,34 Persen

Sandiaga mengatakan, untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing berlibur ke Indonesia, pihaknya menerapkan konsep kolaboratif marketing.

Ia menargetkan, dapat menarik wisatawan asing yang berkualitas tanpa menerapkan program insentif.

"Kami menargetkan mendorong jumlah wisatawan berkualitas yaitu fokus pada produk experience, quality, sustainable, dan luxury turism yang tidak terlalu membutuhkan insentif," ujarnya.

Sandiaga menambahkan, strategi kolaboratif marketing ini dilakukan pemerintah dengan mengikuti beberapa event seperti Turism Expo Japan.

Menurut dia, melalui event pariwisata tersebut, jumlah wisatawan asing ke Indonesia pada tahun 2022 meningkat yaitu sebesar 125 persen atau tembus 5,5 juta wisatawan.

Baca juga: Sandiaga Uno: Thrifting Boleh, asal Sesuai Koridor Hukum

"5,5 juta wisatawan hingga akhir 2022 ini di atas target batas 3,6 juta tanpa menggunakan insentif. Kita bisa menciptakan nilai devisa hampir 4,3 miliar USD Dollar" tuturnya.

Lebih lanjut, Sandiaga menyadari adanya keterbatasan anggaran pemerintah untuk menerapkan program insentif tersebut.

"Jadi kami melakukannya dalam bentuk bukan insentif tetapi kolaboratif marketing," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Taiwan akan memberikan subsidi wisata kepada kelompok turis asing yang memasuki negara tersebut, termasuk dari Indonesia.

Subsidi atau uang insentif ini tidak akan diberi secara langsung, tetapi akan disimpan dalam kartu tiket elektronik yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk kebutuhan selama di Taiwan, seperti akomodasi, menonton pertunjukan, dan membeli makanan.

Informasi itu disampaikan oleh Biro Pariwisata Taiwan dalam acara Taiwan Tourism Promotion, Senin (27/2/2023) di Tebet, Jakarta Selatan.

"Diberikan subsidi dari pemerintah Taiwan untuk tur-tur insentif, yang bisa digunakan untuk menyaksikan pertunjukan seni budaya dan tiket masuk pertunjukan budaya Taiwan," terang perwakilan Biro Pariwisata Taiwan, Farini.

Adapun besarnya insentif yang diberikan, tergantung pada jumlah wisatawan dalam satu grup serta lama mereka tinggal saat di Taiwan.

Ditambah lagi jika grup wisatawan berasal dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Indonesia, Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, India, Bhutan, Australia, atau Selandia Baru, bisa mendapat insentif ekstra.

Baca juga: Sandiaga Optimistis Industri Fesyen Indonesia Tembus Pasar Dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Mudah Transfer OVO ke GoPay dan Sebaliknya

Cara Mudah Transfer OVO ke GoPay dan Sebaliknya

Spend Smart
Mengenal Apa Itu Prinsip Pareto: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Mengenal Apa Itu Prinsip Pareto: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Earn Smart
Anggaran Kesehatan 2024 Jadi Rp 187,5 Triliun, Ini Daftar Alokasinya

Anggaran Kesehatan 2024 Jadi Rp 187,5 Triliun, Ini Daftar Alokasinya

Whats New
Simak Cara Beli E-Meterai untuk Berkas CPNS dan PPPK 2023

Simak Cara Beli E-Meterai untuk Berkas CPNS dan PPPK 2023

Whats New
Dukung UMKM, Grup Modalku Dapat Fasilitas Pendanaan Rp 414 Miliar

Dukung UMKM, Grup Modalku Dapat Fasilitas Pendanaan Rp 414 Miliar

Rilis
Asiamoney Award 2023, Bank Mandiri Dianugerahi 'Best Bank for Digital Solution in Indonesia'

Asiamoney Award 2023, Bank Mandiri Dianugerahi "Best Bank for Digital Solution in Indonesia"

Rilis
Ada Aturan Baru, PPK Kini Bisa Mutasi Pejabat yang Belum Menjabat Selama 2 Tahun

Ada Aturan Baru, PPK Kini Bisa Mutasi Pejabat yang Belum Menjabat Selama 2 Tahun

Rilis
ATM Link Diperbaharui, Bakal Tersedia 335 Fitur Baru dari Bank Himbara

ATM Link Diperbaharui, Bakal Tersedia 335 Fitur Baru dari Bank Himbara

Whats New
Resmikan 12 Mal Pelayanan Publik, Menteri PANRB: Jangan Sekadar Seremoni, tapi Fungsinya Tak Tercapai

Resmikan 12 Mal Pelayanan Publik, Menteri PANRB: Jangan Sekadar Seremoni, tapi Fungsinya Tak Tercapai

Whats New
Bos BTN Targetkan Akuisisi Bank Syariah Rampung Tahun Ini

Bos BTN Targetkan Akuisisi Bank Syariah Rampung Tahun Ini

Whats New
Kementerian Keuangan Buka 213 Lowongan Kerja PPPK, Disabilitas Bisa Daftar

Kementerian Keuangan Buka 213 Lowongan Kerja PPPK, Disabilitas Bisa Daftar

Work Smart
Reformasi Birokrasi Tercapai, Tukin PNS Bisa Naik 30 Persen

Reformasi Birokrasi Tercapai, Tukin PNS Bisa Naik 30 Persen

Whats New
Cara Mengatasi Lupa Password Akun SSCASN 2023

Cara Mengatasi Lupa Password Akun SSCASN 2023

Whats New
Kimia Farma Apotek Buka Lowongan Kerja hingga 2 Oktober 2023, Simak Kualifikasinya

Kimia Farma Apotek Buka Lowongan Kerja hingga 2 Oktober 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Diresmikan Jokowi, Transaksi Perdana Bursa Karbon Tercatat Rp 29,2 Miliar

Diresmikan Jokowi, Transaksi Perdana Bursa Karbon Tercatat Rp 29,2 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com