Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Targetkan Pasar Modal Syariah Bisa Tumbuh 10 Persen Tahun 2023

Kompas.com - 14/03/2023, 09:08 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan prospek pasar modal syariah di tahun 2023 akan semakin cerah. BEI menargetkan jumlah investor di pasar modal syariah bisa mengalami pertumbuhan hingga 10 persen di tahun ini.

Kepala Pasar Modal Syariah BEI, Irwan Abdalloh mengatakan, jumlah investor syariah tumbuh 12,13 persen menjadi 117.942 investor di tahun 2022. Adapun investor aktif pada tahun tersebut mencapai 30.975.

Sementara itu, total nilai transaksi pasar syariah adalah Rp 10,1 triliun atau turun 17,8 persen dibanding tahun 2021, sebesar Rp 12,3 triliun. Adapun volume transaksi di pasar modal syariah adalah Rp 29,7 miliar, atau turun 9,17 persen, dibandingkan tahun sebelumnya Rp 32,7 miliar.

Baca juga: Cara dan Syarat Kredit Kendaraan di Pegadaian Syariah

“Target kami tetap naik. Tapi kami juga harus realistis. Karena ada beberapa godaan, seperti inflasi, suku bunga, hingga duit nongkrong tapi di sisi lain ada kemudahan juga,” kata Irwan di BEI, Senin (13/3/2023).

Irwan mengatakan, potensi pasar modal syariah luar biasa besar. Tetapi, momentum ini bisa saja hilang jika pemerintah tidak melanjutkan estafet selanjutnya melalui pengembangan ekosistem halal. Menurut dia jika hal ini difokuskan akan memberikan dampak yang cukup besar.

“Misalnya, dengan mendorong emiten syariah dibawah BUMN, bank-bank syariah untuk masuk ke bursa, atau BSI membuat ekosistem keuangan syariah sendiri,” lanjut Irwan.

Selain itu, ekosistem halal juga memiliki tantangan tersendiri, mulai dari konsep yang belum mencapai momentum, hingga adanya kelompok yang mencari emiten syariah 100 persen, namun yang baru tersedia hanya 5 emiten.

“Itu problem, ada kelompok yang mau kesana, dan kita harus punya patner. Kalau saham syariah yang lolos seleksi itu naik terus, 85 persen emiten syariah di tahun 2022. Itu PR kami, dan kami ngejar, jadi ada program bursa yang kita garap,” ungkapnya.

Irwan bilang, pasar modal syariah di tahun 2023 cukup menantang. Selain karena beberapa faktor seperti inflasi dan kenaikan suku bunga, geliat ekonomi yang kini mulai tumbuh mendorong banyak masyarakat megalihkan dananya lebih kepada bentuk hiburan.

“Pertumbuhan pasar modal syariah, tahun ini kita hati-hati banget karena tiga hal itu bisa mendorong uang yang asalnya menjadi modal investor, keluar. Mulai darikenaikan suku bunga, hingga inflasi tinggi, dan definisi bagi anak muda dengan harga kopi yang mulai mahal dia akan mengurangi porsi investasi,” ujarnya.

"2023 cukup menantang. Coffee shop sekarang sudah ngantri lagi, dan ini akan menggerogoti, sehingga sudah jarang berinvestasi lagi. Tapi akan tetap tumbuh investor baru saya yakin 100 persen,” katanya.

Baca juga: OJK Catat Tingkat Inklusi Pasar Modal Syariah Baru Capai 4 Persen

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com