Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi Mobil Listrik hingga Rp 80 Juta, Syarat Produsen TKDN Harus 40 Persen

Kompas.com - 15/03/2023, 10:40 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyampaikan besaran subsidi mobil listrik yang mulai berlaku pada 20 Maret 2023 mendatang. Kuota subsidi mobil listrik ini diberikan sebanyak 35.900 unit kendaraan.

Adapun subsidi mobil listrik akan diberikan untuk mobil Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV.


Besaran insentif untuk mobil Hyundai Ioniq 5 Rp 70 sampai Rp 80 juta, sementara untuk Wuling adalah Rp 25 sampai Rp 35 juta.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, dua produsen mobil listrik Hyundai dan Wuling sudah memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen.

Baca juga: Bocoran Subsidi Mobil Listrik: Hyundai Rp 80 Juta, Wuling Rp 35 Juta

"Bantuan pemerintah untuk yang mobil kebetulan yang TKDN 40 persen baru dua, Ionic 5 dan Wuling. Kira-kira bantuannya sekitar Rp 70-an (juta) juga. Jangan disebut memastikan, tapi sekitar Rp 70-80 juta bantuan pemerintah untuk mobil Ionic 5. Kalau untuk Wuling bantuan pemerintah akan sekitar Rp 25-35 juta," kata Agus saat ditemui di Jakarta Selasa (14/3/2023).

Agus mengatakan, syarat TKDN sebesar 40 persen ini harus dimiliki produsen mobil listrik lantaran pemerintah ingin membuka lowongan kerja sebesar-besarnya.

"Karena memang local content itu yang menjadi sangat penting bagi pemerintah untuk meluncurkan bantuan pemerintah. Kenapa local content penting karena kita ingin at least penyerapan tenaga kerja tetap ada di Indonesia," ujarnya.

Agus mengatakan, besaran subsidi mobil listrik tersebut masih terus dihitung dalam tahap penyempurnaan. Namun, ia berharap besaran tersebut dapat membuat kisaran harga mobil listrik menjadi lebih rendah.

Baca juga: Nilai Subsidi Mobil Listrik Rentan Salah Sasaran, Ini Saran Ekonom

Sebagai informasi, mobil Hyundai Ioniq 5 dibanderol mulai Rp 748 juta dan Air EV Rp 243 jutaan per Maret 2023.

"Ini masih kami hitung dan akan kami tetapkan segera," ucap dia.

Penerima Subsidi Mobil Listrik Masyarakat dan Industri

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, subsidi mobil listrik tidak hanya diberikan kepada masyarakat, namun juga ke industri yang memproduksi. 

"Ya (bisa saja pemberian subsidi mobil listrik) tidak ke orangnya. Bisa ke insentif nanti kepada industrinya atau ke mananya," katanya, Senin (20/2/2023).

Luhut mengatakan, untuk mobil listrik akan diberikan insentif pengurangan pajak sebesar 11 persen. Selain itu, pemerintah tengah mempertimbangkan untuk memberikan insentif lainnya.

"Pajak kita kurangi juga dari sebelas persen (subsidi mobil listrik) tapi enggak cukup hanya pajak saja. Enggak cukup, PPN sebelas persen jadi satu persen. Tetap saja masih kalah kita dengan Thailand. Jadi kita kasih insentif lain," ucap dia.

Baca juga: Ketahui, Ini Tahapan Subsidi Konversi Motor BBM ke Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com