Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Tak Mampu Bangkit di Akhir Perdagangan, Rupiah Justru Menguat

Kompas.com - 06/04/2023, 16:31 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada Kamis (6/4/2023). Berbeda dengan mata uang garuda di pasar spot yang menguat.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG berada pada level 6.792,76 atau turun 26,9 poin (0,39 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.819,67.

Sementara itu, terdapat 204 saham yang hijau, 323 saham merah dan 200 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 21,7 triliun dengan volume 21,9 miliar saham.

Baca juga: Mengenal Indeks Saham Berbasis ESG dan Jenis-jenisnya

Top losers yang menekan IHSG antara lain, saham Hillcon (HILL) yang anjlok 6,9 persen pada level Rp 1.745 per saham. Kemudian, Vale Indonesia (INCO) yang berada di posisi Rp 6.400 atau turun 3,7 persen. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) juga melemah 3,5 persen pada posisi Rp 2.700 per saham.

Top gainers sore ini, Bank Syariah Indonesia (BRIS) yang menguat 3,4 persen pada level Rp 1.810 per saham. Kemudian Telkom Indonesia (TLKM) di level Rp 4.250 per saham atau naik 2,4 persen, dan Harum Energy (HRUM) di level Rp 1.585 per saham atau naik 2,2 persen.

Bursa Asia mixed dengan penurunan Nikkei 1,2 persen, dan Strait Times 0,53 persen. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong menguat 0,2 persen, dan Shanghai Komposit naik 0,001 persen. Bursa Eropa bergerak menguat dengan kenaikan FTSE 0,42 persen, dan GDAXI 0,12 persen.

Berdasarkan Bloomberg, rupiah sore ini ditutup menguat. Pukul 14.50 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.912 per dollar AS atau naik 20 poin (0,13 persen) dibandingkan sebelumnya Rp 14.932 per dollar AS.

Baca juga: Telkomsel-Indihome Bakal Digabung, Saham Singtel Akan Terdelusi

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com