JAKARTA, KOMPAS.com - Narasi "hustle culture" atau budaya hiruk pikuk mempromosikan gagasan bahwa selalu ada lebih banyak hal yang harus diperjuangkan, lebih banyak uang untuk dihasilkan, dan gelar atau promosi yang lebih besar untuk diamankan.
Pola pikir ini sebagaian besar berasal dari kebiasaan perusahaan rintisan atau start up teknologi di Silicon Valley dan digaungkan lewat media sosial.
Di era pandemi, banyak orang yang kembali memprioritaskan kembali apa yang diinginkan dari pekerjaan dan kehidupan. Banyak orang keluar dari tempat kerja yang tidak nyaman, membuat batasan, dan meluangkan lebih banyak waktu untuk kehidupan pribadi.
Para ahli mengatakan, ledakan kewirausahaan pada 1990-an dan awal 2000-an menjadi dasar dari budaya hustle culture.
Kebangkitan perusahaan pembiayaan modal ventura telah membantu membangun raksasa teknologi seperti Google dan Facebook.
Baca juga: Dukung Work Life Balance, Perusahaan Ini Berikan Cuti bagi Karyawan yang Berulang Tahun
Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh budaya kerja mereka yang intens dan menguras tenaga.
Dosen ekonomi digital di King's College London Nick Srnicek mengatakan, setelah itu California Utara dikenal sebagai pusat global untuk inovasi dan kewirausahaan.
“Silicon Valley memiliki citra sebagai paradigma ekonomi, dengan teknologi terdepan,” ujar dia, dikutip dari BBC.com, Kamis (20/4/2023).
Ia menjelaskan, budaya kerja 24/7 dan terburu-buru untuk mendapatkan pendanaan menjadi model bisnis yang diikuti banyak pihak.
"Itu semua melegitimasi gagasan bahwa untuk menjadi sukses dan menyelesaikan sesuatu yang bermakna, Anda harus bekerja berjam-jam,” imbuh dia.
Baca juga: Work-Life Balance ala Aiman Witjaksono
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.