Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pola Candlestick dalam Trading Kripto

Kompas.com - 20/04/2023, 18:12 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Candlestick merupakan salah satu kata yang lumrah ditemukan dalam aktivitas trading berbagai instrumen aset. Bukan hanya saham, candlestick juga biasa digunakan dalam aktivitas trading kripto.

Secara garis besar, candlestick merupakan grafik harga yang digunakan dalam analisis teknikal yang menunjukkan harga tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan dari suatu instrumen aset pada periode waktu tertentu.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, dalam trading kripto, candlestick dapat digunakan investor untuk melihat seputar harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah. Pemahaman mengenai candlestick dapat membantu investor mendapatkan gambaran dan sinyal terkait pergerakan kripto.

Baca juga: Solana hingga Bitcoin Melemah, Simak Rincian Harga Kripto Hari Ini

"Dengan adanya candlestick investor bisa melihat aktivitas harga suatu kripto," kata dia, dalam keterangannya, Kamis (20/4/2023).

Lebih lanjut Oscar menjelaskan, pada dasarnya candlestick memiliki badan berwarna merah dan hijau. Warna itu menunjukan pergerakan harga dalam rentang waktu tertentu, di mana warna hijau menunjukkan kenaikan, sementara warna merah menunjukkan koreksi alias penurunan.

Kemudian, bagian bawah candlestick menunjukan harga penutupan. Sebaliknya, bagian atas candlestick menunjukan harga pembukaan.

"Setelah investor memahami teknik paling dasar ini, selanjutnya investor perlu mengetahui pola candlestick bullish reversal (prediksi adanya kenaikan harga) dan pola bearish reversal (prediksi adanya penurunan harga)," tutur Oscar.

Candlestick bullish reversal

Untuk pola candlestick bullish reversal, Oscar menyebutkan, setidaknya terdapat 4 pola yang perlu diketahui investor kripto. Keempat pola itu ialah:

1. Pola Bullish Hammer, pola dengan candlestick berwarna hijau dengan sumbu yang berada di bawah badan candle tersebut. Pola ini berbentuk seperti palu atau hammer, dan menunjukkan pola bearish sudah berakhir dan berbalik arah menjadi bullish.

2. Pola Bullish Engulfing, pola dengan candlestick berurut berwarna hijau di akhir downtrend. Jika dibandingkan dengan candle berwarna merah di sebelah kiri, candle berwarna hijau ini akan berukuran lebih tinggi dibanding candle berwarna merah disebelahnya.

3. Pola Candle Morning Star, pola dengan candlestick kecil (berwarna merah atau hijau) diantara candlestick merah dan candlestick hijau berukuran besar. Pola ini menandakan sinyal kenaikan harga akan segera dimulai.

4. Pola Three White Soldier, sesuai dengan namanya, investor berpaku pada tiga candle berwarna hijau di mana candle tersebut berbentuk seperti tangga naik dengan ukuran badan candle yang panjang pipih. Pola ini menunjukkan sinyal beli kripto yang cukup kuat.

Baca juga: Mengenal Analisis Fundamental dan Teknikal pada Investasi Saham

Candlestick bearish reversal

Sementara itu, untuk pola candlestick bearish reversal yang dapat diketahui investor adalah sebagai berikut:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com