Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembeli Motor Listrik Masih Sedikit, Pemerintah Bakal Evaluasi Kebijakan Subsidi

Kompas.com - 22/05/2023, 16:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengakui minat masyarakat terhadap motor listrik masih rendah. Hal ini tercermin dari masih sedikitnya pembelian motor listrik bersubsidi.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, jumlah pembelian motor listrik bersubsidi baru sebanyak 108 unit sejak insentif kendaraan listrik diluncurkan pada 20 Maret 2023 .

Sementara menurut data di situs Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua atau SiSAPIRa, Senin (22/5/2023), pendaftar program insentif motor listrik ada sebanyak 492 unit, di mana 2 unit masih dalam proses verifikasi dan 492 dalam proses pendaftaran.

 Baca juga: Daftar 18 Model Motor Listrik yang Dapat Subsidi Rp 7 Juta

Oleh sebab itu, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap mekanisme kebijakan subsidi kendaraan listrik.

"Dalam rapat Jumat kemarin baru 108 unit sepeda motor yang baru terbeli. Kenapa ada keringanan dari pemerintah kok disambut seperti itu oleh masyarakat? Ini sedang kami evaluasi," ujarnya dalam acara Green Economy Forum di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (22/5/2023).

Adapun pemerintah sendiri menyiapkan kuota untuk pembelian motor listrik bersubsidi sebanyak 200.000 unit pada tahun ini. Setiap unit motor mendapatkan subsidi sebesar Rp 7 juta dari pemerintah.

 Baca juga: Berhadiah Motor Listrik, Pemilihan Logo IKN Berakhir 20 Mei


Menurut Moeldoko, minimnya pembelian motor listrik dikarenakan banyak masyarakat yang belum mengetahui program tersebut.

Selain itu, aplikasi untuk mengakses insentif pemerintah juga belum tersosialisasi dengan baik. Motor listrik juga belum menjadi konsumsi publik sehingga banyak masyarakat yang masih menahan migrasi ke kendaraan bersih.

"Kita belum membicarakan ini di mana-mana sehingga masih pada bingung, masih menunggu, wait and see semuanya," kata Moeldoko yang juga sebagai Ketua Perkumpulan Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo).

 Baca juga: Bos PLN Sebut Motor Listrik Hemat Biaya Operasional hingga 75 Persen

Ia menilai, besaran subsidi yang diberikan Rp 7 juta per unit sudah cukup besar. Skema harga itu juga meniru apa yang dilakukan Vietnam dan Thailand dalam mendorong migrasi kendaraan listrik.

Semenatara dari sisi produsen, Moeldoko menyebut tak ada kendala. Dia bilang, para pelaku usaha justru berharap dapat mengakselerasi pasar motor listrik di Indonesia dari program subsidi kendaraan listrik itu.

"Makanya saya katakan insentif ini pemicu dan pemacu. Ini sudah bagus, tinggal sosialisasinya yang akan kita genjot dan (caranya) lebih mudah," pungkas dia.

Baca juga: Kementerian ESDM Catat Ada 163 Permohonan Konversi Motor Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com