Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait

Motor Listrik Sepi Peminat meski Ada Segudang Insentif

Kompas.com - 31/05/2023, 09:03 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan penyebab motor listrik sepi peminat, padahal pemerintah sudah menggelontorkan segudang insentif.

Menurut Arsjad, hal itu tidak terlepas dari persepsi awal masyarakat terhadap kualitas motor listrik di Indonesia.

"Pasar belum antusias itu karena pada dahulu kala waktu yang mulai masuk kendaraan listrik itu unfortunately yang masuk itu bukan yang berkualitas atau kurang baik. Akhirnya penilaian orang itu kesitu, barangnya jelek," ujar Arsjad di Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Kini Beli Motor Listrik Bisa lewat Livin by Mandiri

Namun saat ini, Arsjad menilai produk motor listrik di Tanah Air sudah berkualitas. Bahkan tak kalah dengan produk-produk kelas dunia lainnya. Namun hal itu terbentur persepsi awal masyarakat soal kualitas motor listrik.

Selain itu, Arsjad mengatakan motor listrik belum dilirik karena masyarakat Indonesia belum memiliki kebiasaan berkendara dengan transportasi listrik.

Dia optimistis masyarakat akan paham dan mengerti bahwa penggunaan motor listrik lebih menghemat pengeluaran.

"Ini masalah edukasi. Saya yakin industri dalam negeri bisa berkembang," kata Arsjad.

Baca juga: Inovasi Motor Listrik Goeasy, Bisa Tukar Baterai 7 Detik


Sebelumnya, pemerintah mengakui minat masyarakat terhadap motor listrik masih rendah. Hal ini tercermin dari masih sedikitnya pembelian motor listrik bersubsidi.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, jumlah pembelian motor listrik bersubsidi baru sebanyak 108 unit sejak insentif kendaraan listrik diluncurkan pada 20 Maret 2023.

Sementara menurut data di situs Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua atau SiSAPIRa, Senin (22/5/2023), pendaftar program insentif motor listrik ada sebanyak 492 unit, dengan 2 unit masih dalam proses verifikasi dan 492 dalam proses pendaftaran.

Baca juga: Kebijakan Subsidi Jokowi Dikritik: UMKM Tidak Butuh Motor Listrik

Oleh sebab itu, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap mekanisme kebijakan subsidi kendaraan listrik.

"Dalam rapat Jumat kemarin baru 108 unit sepeda motor yang baru terbeli. Kenapa ada keringanan dari pemerintah kok disambut seperti itu oleh masyarakat? Ini sedang kami evaluasi," ujarnya dalam acara Green Economy Forum di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (22/5/2023).

Adapun pemerintah sendiri menyiapkan kuota untuk pembelian motor listrik bersubsidi sebanyak 200.000 unit pada tahun ini. Setiap unit motor mendapatkan subsidi sebesar Rp 7 juta dari pemerintah.

Baca juga: Daftar 18 Model Motor Listrik yang Dapat Subsidi Rp 7 Juta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Soal 'Predatory Pricing', Menkominfo: Saya Sudah Tanya ke TikTok

Soal "Predatory Pricing", Menkominfo: Saya Sudah Tanya ke TikTok

Whats New
Kementan Gelar Jalan Sehat dan Minum Herbal dengan Peserta Terbanyak, Pecahkan Rekor Dunia

Kementan Gelar Jalan Sehat dan Minum Herbal dengan Peserta Terbanyak, Pecahkan Rekor Dunia

Whats New
Di Hadapan Menkop Teten, Pengusaha RI Bongkar Skandal Barang Impor Ilegal di E-commerce dan Social Commerce

Di Hadapan Menkop Teten, Pengusaha RI Bongkar Skandal Barang Impor Ilegal di E-commerce dan Social Commerce

Whats New
Banggakan Ekonomi RI di Hadapan Pemerintah UEA, Luhut Miris Dikritik Rakyat Sendiri

Banggakan Ekonomi RI di Hadapan Pemerintah UEA, Luhut Miris Dikritik Rakyat Sendiri

Whats New
Optimalkan 'Kopra by Mandiri', Bank Mandiri Berikan Layanan Perbankan Terpadu bagi Nasabah Wholesale

Optimalkan "Kopra by Mandiri", Bank Mandiri Berikan Layanan Perbankan Terpadu bagi Nasabah Wholesale

Whats New
Menkominfo: TikTok Shop Sudah Dapat Izin 'E-commerce' pada Juli 2023

Menkominfo: TikTok Shop Sudah Dapat Izin "E-commerce" pada Juli 2023

Whats New
Pastikan Tidak Ada Laporan soal Rupiah Mutilasi, BI: Itu Hoaks!

Pastikan Tidak Ada Laporan soal Rupiah Mutilasi, BI: Itu Hoaks!

Whats New
Akselerasi Menjadi Negara Maju Melalui Budaya

Akselerasi Menjadi Negara Maju Melalui Budaya

Whats New
Kilas Balik Rini Soemarno Getol Jagokan China Garap Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kilas Balik Rini Soemarno Getol Jagokan China Garap Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Whats New
Luhut: Investasi Tidak Boleh Berhenti Hanya Karena Pemilu

Luhut: Investasi Tidak Boleh Berhenti Hanya Karena Pemilu

Whats New
PGN bersama NES Teken MoU Pengembangan Mini LNG Plant di Berau dan Sumenep

PGN bersama NES Teken MoU Pengembangan Mini LNG Plant di Berau dan Sumenep

Whats New
Simak Daftar 50 Hotel Terbaik di Dunia, Ada yang di Indonesia

Simak Daftar 50 Hotel Terbaik di Dunia, Ada yang di Indonesia

Whats New
Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Kian Pesat, per September Capai 9,06 Persen

Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Kian Pesat, per September Capai 9,06 Persen

Whats New
 Mengekor Bursa Asia, IHSG Ditutup di Zona Merah, Bagaimana dengan Rupiah?

Mengekor Bursa Asia, IHSG Ditutup di Zona Merah, Bagaimana dengan Rupiah?

Whats New
Kontribusi Traveloka Terhadap Perekonomian RI Capai 10 Miliar Dollar AS

Kontribusi Traveloka Terhadap Perekonomian RI Capai 10 Miliar Dollar AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com