Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Amman Mineral Internasional Bersiap IPO, Bidik Dana Segar Rp 12,9 Triliun

Kompas.com - 02/06/2023, 08:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Amman Mineral Internasional Tbk berencana melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 7,2 miliar saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Saham Perdana yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dan ditawarkan kepada masyarakat.

Adapun rentang harga penawaran sebesar Rp 1.650 sampai dengan Rp1.775 per saham dengan target kantongi dana IPO sebesar Rp 12,9 triliun.

Presiden Direktur Amman, Alexander Ramlie mengatakan, pengunaan dana IPO adalah untuk kegiatan pengembangan usaha.

Baca juga: Freeport dan Amman Kena Sanksi Menteri ESDM, Ini Sebabnya

Masa penawaran awal atau bookbuilding akan dilaksanakan pada 31 Mei 2023 hingga 16 Juni 2023. Masa penawaran umum direncanakan pada 28 Juni – 3 Juli 2023. Rencananya, Amman akan tercatat di Papan Perdagangan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan kode saham AMMN.

Untuk rencana aksi korporasi ini, Perseroan telah menunjuk PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters).

Baca juga: Anak Perusahaan Power China Gandeng MPX Logistics International Garap Smelter Amman Mineral di NTB

Alexander Ramlie mengatakan, aksi korporasi ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan di era transisi energi, yang akan mendorong permintaan akan komoditas tembaga di masa mendatang.

“Pengembangan usaha Amman, mulai dari pembangunan smelter, penambahan kapasitas pabrik konsentrator, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga gas merupakan langkah besar yang akan membawa dampak positif bagi Perseroan dan pemangku kepentingan (stakeholders), dan juga bagi masyarakat sekitar wilayah operasional, warga Indonesia, dan juga dunia,” ujar Alexander, dalam siaran pers, Jumat (2/5/2023).

Baca juga: Amman Mineral Operasikan PLTS 26,8 MW, Targetkan Kurangi Emisi CO2 hingga 40.000 Ton Per Tahun


Alexander memaparkan bahwa saat ini anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sudah memasuki Fase 7 dalam operasional tambang Batu Hijau, di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Kami sedang tahap pengembangan Fase 8 yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang hingga 2030. Kami juga akan mulai mempersiapkan Elang untuk dapat memulai operasional penambangan di tahun 2031 hingga 2046,” ujarnya.

Data cadangan bijih Amman untuk Batu Hijau dan Elang per tanggal 31 Desember 2022 sesuai JORC Code 2012 (Joint Ore Reserves Committee) adalah sebesar 17,12 miliar pon tembaga dan 23,2 juta ons emas. Selain memiliki cadangan yang melimpah, keunggulan lain yang dimiliki Perseroan adalah

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com