Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ir. Bram Hertasning, MTM, MlogMan, IPM, CRA, CRP
Kepala Bidang Transportasi Perkotaan Kemenhub

Kepala Bidang Transportasi Perkotaan
Pusat Kebijakan Lalu Lintas Angkutan & Transportasi Perkotaan
Badan Kebijakan Transportasi
Kementerian Perhubungan

Mewujudkan Transportasi Cepat Massal Perkotaan Berkualitas

Kompas.com - 05/06/2023, 12:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Setelahnya, akan dilanjutkan dengan pengembangan tahap 2 yang mencakup rute Dukuh Atas – Senayan, Cibubur – Bogor, dan rute Palmerah – Grogol.

Demikianlah, pada akhirnya, sebelum 2030, di wilayah mega urban Jabodetabek akan tersedia layanan transportasi cepat massal berkualitas tinggi.

Mungkin nanti, ketika ibu kota baru negara di Kalimantan Timur sudah berfungsi sepenuhnya, Jakarta akan tetap menjadi ‘ibu kota bisnis’ dan kota pusat jasa berskala internasional.

Kita lihat saja kota-kota besar dunia seperti New York (AS), Shanghai (Tiongkok), Mumbai (India), Sao Paulo (Brasil), dan Sydney (Australia), bukanlah ibu kota, akan tetapi merupakan kota terbesar di negaranya masing-masing.

Kota-kota besar lainnya

Di luar wilayah Jakarta atau mega urban Jabodetabek, Palembang menjadi kota besar pertama yang memiliki LRT, yakni pada 2018. Hal ini terkait dengan event Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang.

Rencana pembangunan MRT dan/atau LRT di kota-kota besar seperti Surabaya, Medan, Makassar, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan wilayah Bali, di samping memperhatikan faktor efisiensi pergerakan (rute-rute dengan potential demand tinggi), cakupan layanan, dan integrasi antarmoda, baik penentuan trase maupun desain perlu memperhitungkan faktor potensi kegempaan dan posisi sesar (fault lines).

Struktur subway/underground metro di Northridge, Los Angeles, AS, misalnya, didesain untuk tahan gempa hingga magnitudo (M) 7 dan ketika terjadi gempa berskala M 6,7 pada tahun 1994, aman-aman saja.

Demikian pula subway di Kobe, Jepang, tidak mengalami kerusakan berarti oleh gempa berskala M 7,2 tahun 1995 silam.

Sepanjang didukung dengan kualitas konstruksi berstandar tinggi, struktur bawah tanah seperti itu bahkan relatif lebih aman dibandingkan struktur layang.

Menurut BMKG, BNPB, dan sumber lainnya, Medan, Palembang, dan Semarang termasuk wilayah berpotensi seismic rendah, serta Surabaya medium. Demikian pula Makassar relatif aman dari gempa berskala besar.

Bandung dan Bali (terutama Tanjung Benoa, kabupaten Badung) berpotensi seismic relatif tinggi, cukup rentan pada gempa berskala menengah (hingga M 7), akan tetapi masih di bawah potensi seismic Kota Yogyakarta.

Wilayah DIY dilewati sejumlah sesar lokal aktif dan tidak jauh dari zona ‘mega thrust’ di laut selatan Jawa.

Namun, maju terus saja dengan rencana membangun MRT dan/atau LRT. Los Angeles di AS yang dapat dikatakan tiap hari gempa toh punya LRT dan subway yang aman. Tanggal 1 Juni lalu bahkan tercatat 16 kali gempa berskala kecil di wilayah AS tersebut.

Interkoneksi antarmoda perlu direncanakan dengan baik. Keberadaan MRT, LRT, dan BRT bukan untuk saling bersaing, melainkan untuk saling melengkapi. Dalam hal ini Los Angeles juga dapat menjadi salah satu referensi.

Dengan terbangunnya sistem transportasi cepat massal berkualitas tinggi di Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya di Indonesia sebelum 2030, berarti ikut berkontribusi dalam menyelamatkan planet bumi dan mendukung pencapaian agenda SDGs 2030.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com