Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ferdy Hasiman
Peneliti

Peneliti di Alpha Research Database. Menulis Buku Freeport: Bisnis Orang Kuat Vs Kedaulatan Negara, Gramedia 2019. dan Monster Tambang, JPIC-OFM 2013.

Urgensi Insentif Kendaraan Listrik

Kompas.com - 07/06/2023, 10:56 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Produksi bijih nikel mencapai 46.498.062 ton tahun 2019. Jika smelter nikel di Indonesia beroperasi 100 persen, diperkirakan cadangan nikel akan habis tahun 2126.

Pembangunan smelter nikel kelas satu juga terserap dengan adanya pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Indonesia juga adalah negara penghasil timah terbesar kedua di dunia. Cadangan timah nasional mencapai 800.000 ton atau 17 persen dari cadangan timah dunia yang mencapai 4.741.000 ton logam.

Selain timah, Indonesia juga penghasil tembaga ketujuh terbesar dunia. Cadangan tembaga Indonesia mencapai 19,94 juta ton per tahun 2022. Tiga jenis mineral ini penting untuk memenuhi perakitan kendaraan listrik yang bisa dijual ke dalam negeri ataupun keluar negeri.

Kekayaan SDA sejenis, nikel, timah, dan tembaga Indonesia penting sebagai nilai tawar agar kita menjadi pemain utama di industri kendaraan listrik ke depan. Indonesia harus berdaulat secara energi agar tak mengekor ke negara-negara lain untuk memenuhi permintaan industri otomotif dalam negeri.

Peluang ekonomi dari terciptanya lapangan pekerjaan dan multiplier effect dari investasi ekosistem kendaraan lsitrik jauh lebih signifikan dibanding potensi kehilangan pemasukan PPN kendaraan listrik. Terciptanya lapangan pekerjaan dari sektor manufaktur, UMKM komponen kendaraan listrik, bengkel, hingga infrastruktur charging kendaraaan listrik dapat tumbuh jika investasi mengalir.

Indonesia juga memiliki market size otomotif yang besar, sekitar 30 persen pangsa pasar penjualan mobil dan 50 persen penjualan motor di kawasan ASEAN. Rata-rata terdapat 6,5 juta motor dan 1 juta mobil yang terjual setiap tahunnya. Hal tersebut sangat menarik untuk investor karena adanya potensi pasar kendaraan listrik yang dapat meningkat.

Sebelum insentif kendaraan listrik ini keluar, investor masih wait and see untuk menanamkan modal karena pangsa pasar kendaraan listrik di Tanah Air masih sangat kecil. Namun dengan kebijakan pemerintah baru-baru ini, investor melihat komitmen pemerintah untuk membangun pasar kendaraan listrik yang lebih optimis.

Dengan melihat potensi sumber daya melimpah, Indonesia harus bergegas membangun ekosistem kendaraan listrik. Indonesia memiliki kemampuan membangunan ekosistem kendaraan listrik dari hulu sampai ke hilir. Indonesia tak cukup memiliki cadangan nikel sulfate, tembaga dan timah di hulu.

Nikel, tembaga dan timah harus diolah untuk membangun ekosistem kendaraan listrik mulai dari mendirikan pabrik baterai kendaraan listrik sampai pada pembangunan pabrik kendaraan listrik.

Dengan begitu, Indonesia akan menjadi pemain utama kendaraan listrik terbesar di dunia dan kita boleh berbangga menjadi negara penghasil sumber daya melimpah karena kita tak perlu lagi mengimpor bahan baku dari luar untuk membangun ekosistem kendaraan listrik.

Komitmen Pemerintah

Di balik kontroversi kebijakan insentif kendaraan listrik, pemerintah tidak perlu takut mengambil kebijakan sejauh kebijakan itu berguna bagi rakyat, bangsa, dan negara ke depan. Pemerintah harus terus melangkah dan membuat kebijakan strategis dengan berbagai cara agar pengembangan kendaraan listrik di Tanah Air mekar.

Tidak perlu takut dengan kritikan banyak pihak terkait kebijakan insentif kendaraan listrik, sejauh itu penting untuk negara, berjalanlah terus. Hal yang paling penting adalah teruslah memberikan penjelasan kepada rakyat Indonesia, mengapa pemerintah harus keluarkan dana untuk memberikan insentif bagi pengembangan kendaraan listrik.

Pemerintahan yang transparan akan disayang rakyatnya. Rakyat juga wajib paham apa yang dibuat negara untuk bangsa ini. Nilai tambah produksi kendaraan listrik jauh lebih besar dan pembangunan bangsa ini ke depan akan jauh lebih mekar. Indonesia sebagai negara kaya nikel, tembaga, dan timah tak boleh mengimpor kendaraan listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com