“Dengan begitu, kamu akan tahu apa yang secara realistis mampu kamu investasikan secara teratur,” katanya.
Meskipun kamu ingin berinvestasi dalam jangka waktu yang lama, wajar saja jika sesekali kamu mengalami kerugian, dan kamu harus menghentikan sementara kontribusi kamu di dalam investasi saham.
“Hidup itu berubah-ubah, dan; hal-hal berubah sepanjang waktu. Beri dirimu sedikit waktu untuk berpikir secara logis,” jelas dia.
3. Memiliki dana darurat
Jika kamu saat ini tengah menaruh dana kamu di pasar modal, dan kamu belum memiliki dana yang cukup yang dialokasikan sebagai dana darurat, maka hal itu akan mengganggu investasi kamu kedepannya. Misalkan saja, saat kamu kehilangan pekerjaan, atau ada biaya tidak terduga yang harus kamu tanggung.
“Sebagian besar ahli setuju bahwa alokasi dana darurat adalah tiga hingga enam bulan dari pengeluaran kamu sebulan. Nilai yang lebih besar, akan lebih baik,” tegas Boneparth.
Baca juga: Menilik Peluang Investasi Obligasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.