Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roatex Sebut Proyek MLFF Tak Pakai Dana APBN Sepeserpun

Kompas.com - 15/06/2023, 17:03 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) menegaskan Indonesia tidak mengeluarkan uang sepeserpun dari APBN dalam proyek sistem pembayaran tol non-tunai nirsentuh (Multi Lane Free Flow/MLFF).

Direktur Utama PT RITS Attila Keszeg mengatakan, skema pembiayaan proyek ini akan menggunakan retribusi tarif tol dari pengguna jalan tol setelah proyek MLFF diterapkan.

"Tidak satu rupiah pun dibelanjakan dari Indonesia," ujarnya saat media luncheon meeting di Gedung Kedubes Hungaria, Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Tersandung Konflik Internal, Nasib Proyek Sistem MLFF di Tol Masih Abu-abu?

Pasalnya, pemerintah Hungaria berharap proyek MLFF senilai 300 juta dollar AS atau setara Rp 4,48 triliun ini dapat dilaksanakan agar menjadi milestone bagi hubungan bilateral kedua negara.

PT RITS selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP) proyek MLFF yakin proyek berskema Design-Build-Finance-Operate-Transfer (DBFOT) dengan masa konsesi 9 tahun ini, akan membawa Indonesia sebagai salah satu negara pengguna teknologi pembayaran jalan tol paling mutakhir di Asia Tenggara.

Sementara itu, Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Lilla Karsay mengungkapkan, pihaknya pun terkejut saat pemerintah Hungaria memutuskan untuk melakukan ekspor transfer teknologi MLFF ini.

Baca juga: Meski Terlambat, Uji Coba Sistem MLFF Tetap Berjalan

"Kami pun kaget sekali waktu pemerintah Hungaria mau menjadi investor untuk proyek ini, itu memang tidak lazim ya tapi itu merupakan komitmen Hungaria ke Indonesia," ucap Lilla pada kesempatan yang sama.

Lilla bilang, pihaknya menilai MLFF yang ditetapkan sebagai proyek strategis nasional ini dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi serta mengakselerasi upaya Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat pada 2045.

"Kita lihat Indonesia juga mengalami perkembangan ekonomi juga dari G20, dan sekarang jadi Ketua ASEAN (2023), maka kami dari Hungaria kami harus fokus kepada negara ini saat ini," kata Lilla.

Baca juga: Uji Coba Tol Nirsentuh MLFF di Bali Mulai 1 Juni 2023 Batal, Ini Penyebabnya

Proyek MLFF yang diprakarsai oleh pemerintah Indonesia dan Hungaria sejak 2016, diambil dari keberhasilan sistem serupa yang diterapkan di Hungaria sejak 10 tahun lalu.

"Ini adalah ekspor transfer teknologi terbesar dalam ekonomi modern Hungaria," tuturnya.

Sebagai informasi, MLFF merupakan teknologi pembayaran tol terkini berbasis teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS) yang memungkinkan transaksi pembayaran tol tanpa berhenti melalui aplikasi di smartphone dan dibaca melalui satelit.

Dengan adanya sistem ini, maka tidak akan ada lagi antrean kendaraan di gerbang tol yang selama ini menjadi biang kemacetan di jalan tol.

Baca juga: Ada Selisih Paham dengan Hungaria, Bagaimana Nasib Proyek MLFF?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com