Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Soroti Tingginya Impor Buah, BPS: Memang Ada Peningkatan, tapi...

Kompas.com - 15/06/2023, 19:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyoroti tingginya angka impor buah nasional. Menurutnya, hal itu akan berdampak negatif terhadap industri buah-buahan nasional.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengatakan, pada Mei lalu sejumlah jenis buah memang mengalami peningkatan secara bulanan. Namun, jika dilihat secara kumulatif sebenarnya terjadi penurunan.

"Pada Mei 2023, dibandingkan bulan sebelumnya memang ada peningkatan impor buah," kata dia, dalam konferensi pers, Kamis (15/6/2023).

Lebih lanjut Ia menyebutkan, sejumlah jenis buah yang mengalami kenaikan nilai impor ialah leci senilai 2,26 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 33 miliar (asumsi kurs Rp 14.952), buah kiwi 1,80 juta dollar AS atau Rp 26 miliar, dan anggur senilai 1,38 juta dollar AS atau Rp 20,6 miliar.

Baca juga: Impor RI Capai 22,15 Miliar Dollar AS, Disumbang Kenaikan Impor Buah, Telur, dan Daging

Adapun secara kumulatif, nilai impor buah-buahan RI mencapai 118,1 juta dollar AS atau setara Rp 1,76 triliun pada Mei 2023. Nilai ini turun 7,66 persen dibanding tahun lalu (year on year/yoy) serta turun 3,38 persen dibanding bulan sebelumnya.

Sementara itu, jika dilihat sejak Januari hingga Mei 2023, nilai impor buah-buahan telah mencapai 571,8 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 8,55 triliun. Nilia ini turun 21,99 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Jelang Imlek, Impor Buah-buahan Melonjak

 

Dikeluhkan Mendag

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyoroti maraknya impor buah ke Tanah Air. Ia menyebutkan, impor buah hanya mencapai sekitar 50.000 ton pada 2004, namun saat ini jumlahnya hampir mencapai 1 juta ton.

Ia pun menyayangkan fenomena tersebut. Sebab, kualitas buah nasional dinilai tidak kalah baik dengan kualitas buah impor.

"Kalau cuma buah kelengkeng keriput kering, kerut kering, sudah keriput itu, terus apel yang dilapisin lilin itu kita impor ngapain?," kata Zulkifli di Kawasan Industri Keroncong, Kota Tangerang, Jumat (9/6/2023).

Menurutnya, maraknya impor juga berdampak terhadap industri buah-buahan nasional. Bahkan, hal itu berpotensi mematikan para pelaku usaha dalam negeri.

"Kalau dibanjiri impor gitu matilah. Siapa yang mau tanam. Mangga pun nanti busuk," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com