Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Food Estate Belum Optimal, Pemerintah Bakal Siapkan Aturan Baru

Kompas.com - 14/07/2023, 13:42 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek lumbung pangan atau food estate holtikultura di berbagai wilayah dinilai belum optimal. Pasanya, masih banyak lahan yang belum digarap, sehingga hasil produksinya pun tidak sesuai target yang telah ditetapkan.

Menanggapi narasi tersebut, Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo menegaskan, food estate merupakan salah satu program strategis nasional (PSN) yang sangat penting bagi kebutuhan pangan nasional ke depan.

Oleh karenanya, pemerintah berencana menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait pengembangan food estate. Wahyu tidak merinci isi dari aturan tersebut, namun ia menyebutkan, keberadaan Perpres menjadi penting untuk program food estate.

Baca juga: Bantah Food Estate Gagal, Moeldoko: Perlu Perlakuan Khusus

"Untuk food estate ini merupakan kebutuhan ke depan. Penduduk kita akan meningkat. Dan tentunya food estate ini diperlukan," ujar dia, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (14/7/2023).

"Progres sampai saat ini kita sedang mempersiapkan perpres untuk food estate," sambungnya.

Dalam rangka penerbitan Perpres tersebut, KPPIP telah melakukan pemetaan terhadap wilayah potensial pembangunan food estate. Wilayah-wilayah itu berada di provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, hingga Sumatra Utara.

"Dan mungkin juga di beberapa lokasi yang merupakan arahan dari presiden," kata Wahyu.

Wahyu menekankan, dalam pengembangan program food estate diperlukan infrastruktur pendukung seperti jaringan irigasi dan jaringan penghubung. Infrastruktur ini sebenarnya sudah dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di beberapa wilayah program food estate. Akan tetapi, pembangunan tersebut masih perlu dikembangkan.

"Mungkin masih akan berlanjut karena itu sangat luas," ucap Wahyu.

Baca juga: Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi Holding BUMN Pangan ID Food

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com