Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba untuk Masyarakat Diundur 29 Juli, LRT Jabodebek Pastikan Kuota Peserta Tidak Berkurang

Kompas.com - 18/07/2023, 15:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Uji coba operasional terbatas LRT Jabodebek untuk masyarakat umum akan dimulai 29 Juli atau mundur dua hari dari jadwal semula, yaitu 27 Juli-15 Agustus 2023.

Dengan mundurnya jadwal uji coba LRT Jabodetabek itu, apakah akan berpengaruh pada kuota peserta uji coba? Pasalnya, sudah ada sekitar 24.000 calon peserta yang mendaftar untuk mengikuti uji coba operasional terbatas LRT Jabodebek.

Manager Public Relations KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo memastikan hal tersebut tidak akan mengurangi kuota peserta uji coba.

"Tidak (berkurang kuotanya). Semua yang sudah mendaftar dengan data yang lengkap, akan mendapatkan konfirmasi sesuai jadwal uji coba operasional terbatas," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Diundur, Uji Coba LRT Jabodebek untuk Masyarakat Umum Dibuka 29 Juli

Mulanya, kuota peserta uji coba LRT Jabodetabek sebanyak 600 orang per hari yang akan dilayani dengan empat perjalanan. Namun karena hari uji coba berkurang, maka PT KAI selaku operator akan menambah frekuensi perjalanan kereta selama uji coba LRT Jabodetabek.

Dengan demikian jumlah peserta uji coba akan tetap sama karena kuota peserta per hari bakal bertambah seiring dengan ditambahnya frekuensi perjalanan kereta LRT Jabodebek

"Ya, pasti akan ada frekuensi tambahan perjalanan kereta LRT-nya. Saat ini kami sedang menghitung berapa tambahan yang diperlukan," ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Divisi LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi menyebut, saat ini pihaknya tengah memverifikasi data 24.000 orang yang sudah mendaftar uji coba LRT Jabodebek pada 10 Juli lalu untuk dipilih mengikuti uji coba.

"Per tanggal 10 Juli kita buka jam 5 (sore) sampai 20:10 itu uji coba dengan tarif Rp1 itu sudah 24.000 orang yang mendaftar dan sekarang ini sedang kita verifikasi," kata Purnomo, dikutip Selasa.

Purnomo berharap proses pembaruan sistem LRT Jabodebek bisa berlangsung lebih cepat agar uji coba operasional terbatas bisa kembali dilanjutkan.

Baca juga: Uji Coba LRT Jabodebek Dihentikan, KAI: Ada Software yang Harus Kami Inject

Pasalnya setelah diperbarui sistemnya, LRT Jabodebek masih harus melalui trial run pada 21-23 Juli sebelum akhirnya dibuka kembali untuk uji coba operasional terbatas.

"Oh enggak (berkurang kuotanya), kita upayakan dengan tetap. Tadi saya bilang pokoknya kita akan upayakan lebih cepat proses inject software ini," tuturnya.

Sebelumnya, Purnomosidi mengungkapkan, uji coba dihentikan sementara lantaran perlu memasukkan perangkat lunak (software) dari Siemens ke sistem LRT agar operasionalnya dapat lebih optimal.

Sebagai informasi, Siemens merupakan pihak yang memberikan rekomendasi safety assessment untuk LRT Jabodebek sehingga pada 12 Juli lalu moda transportasi ini dapat memulai rangkaian uji coba operasional terbatas.

"Dari hasil evaluasi sepekan kemarin kami lakukan uji coba, ada software yang harus kami inject dari teman-teman Siemens ke sistem untuk mendapatkan performa yang lebih bagus lagi," ujarnya melalui sambungan telepon, dikutip Selasa (18/7/2023).

Dia mengungkapkan, pihaknya akan berupaya agar proses pemasangan perangkat lunakini dapat dipercepat sehingga uji coba LRT Jabodebek dapat segera kembali dilaksanakan.

"Semoga lebih cepat ya. Jadi kami mengambil estimasi terpanjang kalau nanti inject software karena yang di-inject ada yang di stasiun, ada yang di posisi di trainset. Kalau itu bisa lebih cepet berarti uji cobanya akan lebih cepat," ucapnya.

Baca juga: LRT Jabodebek Beroperasi Penuh 18 Agustus, Layani 434 Perjalanan Per Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com