Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biang Kerok Harga Beras Mahal...

Kompas.com - 18/08/2023, 09:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

 

Topan Doksuri

Indeks Harga Semua Beras dari Organisasi Pangan dan Pertanian mengatakan, harga beras global telah melonjak ke level tertinggi dalam 12 tahun terakhir.

Untuk tahun ini, harga beras diperkirakan naik, salah satunya akibat banjir di China

China sendiri merupakan produsen beras terbesar di dunia. Negara ini dilaporkan berkutat dengan hujan lebat dan banjir yang diperkirakan akan mengurangi hasil panen.

"Kemungkinan akan memberikan tekanan pada harga beras global yang sudah tinggi," tulis Fitch Rating dalam sebuah laporan, dikutip dari CNBC, Senin (14/7/2023).

Di China, ada 3 provinsi yang menyumbang 23 persen produksi beras negara tersebut yakni Mongolia Dalam, Jilin dan Heilongjiang.

Penyebab hujan lebat dan banjir dahsyat di China yakni Topan Doksuri, yang disebit badai terburuk yang melanda China utara dalam beberapa tahun ini.

“Ini akan mengangkat harga biji-bijian domestik China dan kemungkinan mendorong impor yang lebih tinggi di semester II-2023 untuk sebagian mengimbangi potensi kehilangan hasil,” imbuh Fitch Ratings.

Imbas hujan dan banjir ini, tanaman jagung dan kedelai yang ditanam di tiga provinsi penghasil beras juga terimbas. Sehingga, China diperkirakan akan mengimpor lebih banyak biji-bijian, termasuk beras, pada tahun ini dibanding tahun lalu.

Kebijakan India dan Thailand

Ketersediaan beras di dunia juga diprediksi bakal susut dan bakal menaikkan harganya akibat larangan ekspor beras putih non-basmati oleh India. Kebijakan ini dimulai sejak Juli 2023.

Selain itu, kebijakan Thailand menanam sedikit padi juga akan memengaruhi produksi beras dunia. Kebijakan Thailand yakni mendesak petani untuk menanam lebih sedikit padi dalam upaya menghemat air akibat curah hujan yang rendah akibat kekeringan El Nino.

(Penulis : Elsa Catriana, Agustinus Rangga Respati | Editor : Erlangga Djumena, Akhdi Martin Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com