Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Jumlah Pegawai Kementerian Keuangan Akan Semakin Menyusut

Kompas.com - 05/09/2023, 09:30 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, jumlah pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Ini khususnya terjadi pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan.

Hal ini merupakan bagian dari kebijakan efisiensi dan optimalisasi anggaran Kemenkeu.

Sri Mulyani menjelaskan, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir Ditjen Perbendaharaan terus meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi, sehingga menciptakan otomatisasi terhadap berbagai proses bisnis. Dengan demikian, tercipta efisiensi dan pengurangan jumlah pegawai.

Baca juga: Kemenkeu Klaim Kenaikan Gaji PNS Tidak Akan Picu Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara peresmian LRT Jabodebek, Senin (28/8/2023).Sekretariat Presiden Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara peresmian LRT Jabodebek, Senin (28/8/2023).

"Jadi (Ditjen) Perbendaharaan itu dulu zaman baheula masih 15.000 waktu saya masuk jadi menteri keuangan sekarang sudah turun jadi 6.000," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Senin (4/9/2023).

Pada saat bersamaan, Sri Mulyani mendorong peningkatan kapabilitas dan fungsi dari pegawai Ditjen Perbendaharaan, khususnya yang berada di daerah.

Alih-alih menjadi eksekutor semata, Sri Mulyani menginginkan, pegawai Ditjen Perbendaharaan di daerah untuk memiliki kompetisi yang dapat memberikan dukungan terhadap pusat.

"Jumlahnya nanti yang bisa diotomatisasi kita otomatisasi, jadi dari sisi kanwil perbendahraan memang shrinking," ujarnya.

Baca juga: ASN Jabodetabek WFH untuk Atasi Masalah Polusi, Kemenkeu: Tidak Berdampak ke Ekonomi

Dalam rangka meningkatkan kompetensi pegawainya, Sri Mulyani bilang, pihaknya melakukan pelatihan dengan melibatkan ekonom daerah.

Selain itu, pegawai Ditjen Perbendaharaan daerah juga diberikan tugas baru seperti penyampaian rilis pelaksanaan APBD setiap bulannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com