Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menuturkan sampai saat ini pasokan beras kepasar-pasar rakyat atau pasar tradisional masih cukup lancar dan aman.
Namun, harga beras medium di pasar-pasar rakyat memang tinggi, yakni berkisar Rp 12.400 per kg hingga Rp 12.600 per kg karena mengikuti kenaikan harga beras.
Indonesia tengah berjibaku dengan kekeringan panjang akibat fenomena El Nino, yang dampaknya telah menyebabkan kenaikan harga gabah dan beras dan akan menggerus produksi beras nasional hingga 1,2 juta ton.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Badan Pangan Nasional (NFA) dengan Komisi IV DPR RI pada Senin, (4/9/2023), terungkap bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog saat ini tinggal 1,523 juta ton.
CBP ini akan berkurang sebanyak 640.000 ton untuk bantuan beras bagi masyarakat berpenghasilan rendah selama tiga bulan.
Hingga akhir 2023, Perum Bulog bakal kesulitan menyerap gabah atau beras di dalam negeri karena produksi beras pada 2023 diperkiraan turun.
Padahal, konsumsi beras nasional pada 2023 juga lebih tinggi 1,15 persen dibandingkan pada 2022. Kementerian Pertanian memperkirakan dampak El Nino sedang dapat menyebabkan produksi beras berkurang sebanyak 380.000 ton beras.
Namun, jika yang terjadi El Nino kuat, produksi beras yang hilang bisa mencapai 1,2 juta ton.
NFA menyebutkan, defisit beras sudah terjadi pada Juli dan Agustus 2023. Defisit tersebut diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun.
Faktor lain yang bakal menghambat Bulog menghambat CBP adalah tingginya harga GKP di tingkat petani. Namun demikian, Bulog berkomitmen menyediakan stok beras sebanyak 1,2 juta ton pada awal 2024.
Hali ini akan dilakukan dengan cara menyerap gabah atau beras di dalam negeri dan impor beras dari negara lain.
Cadangan beras Indonesia saat ini terdiri dari cadangan Bulog 1. 523.279 ton dan cadangan beras impor sebanyak 683.017 ton. Cadangan beras impor terdiri dari Vietnam 305.067 ton, Thailand 371.310 ton, Pakistan 2.487 ton, India 4.147 ton dan Myanmar 0,007 ton.
Pemerintah telah menggulirkan sejumlah target ketahanan pangan, terutama di bidang pertanian pada 2024.
Dalam Rancangan APBN 2024, pemerintah mencatumkan target ketahanan pangan di bidang pertanian di antaranya adalah ketersediaan beras nasional menjadi 46,84 juta ton.
Pemerintah juga menargetkan lumbung pangan (food estate) seluas 61.400 hektare terbangun di Kalimantan Tengah.
Selain itu produksi padi di Kalteng, Sumatera Selatan, Papua Selatan juga ditargetkan sebanyak 5,06 juta ton.
Tahun ini (2023), pemerintah menargetkan produksi padi sebesar 54,5 juta ton dan beras 34,19 juta ton.
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras pada Januari-September 2023 sebanyak 25,64 juta ton, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 26,17 juta ton.
Di Indonesia, dampak fenomena El Nino terasa bersamaan dengan datangnya musim kemarau pada Juli hingga Oktober 2023.