Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pramono Dwi Susetyo
Pensiunan

Pemerhati masalah kehutanan; penulis buku

Cadangan Pangan Nasional yang Menggelisahkan

Kompas.com - 12/09/2023, 13:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menuturkan sampai saat ini pasokan beras kepasar-pasar rakyat atau pasar tradisional masih cukup lancar dan aman.

Namun, harga beras medium di pasar-pasar rakyat memang tinggi, yakni berkisar Rp 12.400 per kg hingga Rp 12.600 per kg karena mengikuti kenaikan harga beras.

Indonesia tengah berjibaku dengan kekeringan panjang akibat fenomena El Nino, yang dampaknya telah menyebabkan kenaikan harga gabah dan beras dan akan menggerus produksi beras nasional hingga 1,2 juta ton.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Badan Pangan Nasional (NFA) dengan Komisi IV DPR RI pada Senin, (4/9/2023), terungkap bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog saat ini tinggal 1,523 juta ton.

CBP ini akan berkurang sebanyak 640.000 ton untuk bantuan beras bagi masyarakat berpenghasilan rendah selama tiga bulan.

Hingga akhir 2023, Perum Bulog bakal kesulitan menyerap gabah atau beras di dalam negeri karena produksi beras pada 2023 diperkiraan turun.

Padahal, konsumsi beras nasional pada 2023 juga lebih tinggi 1,15 persen dibandingkan pada 2022. Kementerian Pertanian memperkirakan dampak El Nino sedang dapat menyebabkan produksi beras berkurang sebanyak 380.000 ton beras.

Namun, jika yang terjadi El Nino kuat, produksi beras yang hilang bisa mencapai 1,2 juta ton.

NFA menyebutkan, defisit beras sudah terjadi pada Juli dan Agustus 2023. Defisit tersebut diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun.

Faktor lain yang bakal menghambat Bulog menghambat CBP adalah tingginya harga GKP di tingkat petani. Namun demikian, Bulog berkomitmen menyediakan stok beras sebanyak 1,2 juta ton pada awal 2024.

Hali ini akan dilakukan dengan cara menyerap gabah atau beras di dalam negeri dan impor beras dari negara lain.

Cadangan beras Indonesia saat ini terdiri dari cadangan Bulog 1. 523.279 ton dan cadangan beras impor sebanyak 683.017 ton. Cadangan beras impor terdiri dari Vietnam 305.067 ton, Thailand 371.310 ton, Pakistan 2.487 ton, India 4.147 ton dan Myanmar 0,007 ton.

Target ketersedian beras 2024

Pemerintah telah menggulirkan sejumlah target ketahanan pangan, terutama di bidang pertanian pada 2024.

Dalam Rancangan APBN 2024, pemerintah mencatumkan target ketahanan pangan di bidang pertanian di antaranya adalah ketersediaan beras nasional menjadi 46,84 juta ton.

Pemerintah juga menargetkan lumbung pangan (food estate) seluas 61.400 hektare terbangun di Kalimantan Tengah.

Selain itu produksi padi di Kalteng, Sumatera Selatan, Papua Selatan juga ditargetkan sebanyak 5,06 juta ton.

Tahun ini (2023), pemerintah menargetkan produksi padi sebesar 54,5 juta ton dan beras 34,19 juta ton.

Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras pada Januari-September 2023 sebanyak 25,64 juta ton, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 26,17 juta ton.

Di Indonesia, dampak fenomena El Nino terasa bersamaan dengan datangnya musim kemarau pada Juli hingga Oktober 2023.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Ganti PIN ATM BCA, Mudah dan Praktis

Cara Ganti PIN ATM BCA, Mudah dan Praktis

Spend Smart
Investor Terus Bertambah, Bappebti Bareng Industri Kawal Ekosistem Aset Kripto

Investor Terus Bertambah, Bappebti Bareng Industri Kawal Ekosistem Aset Kripto

Whats New
Catat, Ini Rincian Batas Minimal Nilai UTBK untuk Daftar PKN STAN 2024

Catat, Ini Rincian Batas Minimal Nilai UTBK untuk Daftar PKN STAN 2024

Whats New
Pemerintah Temukan SPBE Kurang Isi Tabung Elpiji 3 Kg, Ini Tanggapan Pertamina

Pemerintah Temukan SPBE Kurang Isi Tabung Elpiji 3 Kg, Ini Tanggapan Pertamina

Whats New
Pemerintah Bayar Kompensasi Listrik ke PLN Rp 17,8 Triliun

Pemerintah Bayar Kompensasi Listrik ke PLN Rp 17,8 Triliun

Whats New
Lowongan Kerja Adaro Energy untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Adaro Energy untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Allianz Utama Kumpulkan Premi Bruto Rp 803,52 Miliar Sepanjang 2023

Allianz Utama Kumpulkan Premi Bruto Rp 803,52 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Hampir 70 Persen Gen Z Memilih Jadi Pekerja Lepas, Apa Alasannya?

Hampir 70 Persen Gen Z Memilih Jadi Pekerja Lepas, Apa Alasannya?

Whats New
Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

Whats New
Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Whats New
Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

Whats New
PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi 'Blockchain'

PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi "Blockchain"

Whats New
Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Whats New
Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

Whats New
Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com