Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Menyusut, Suku Bunga BI Bergeming

Kompas.com - 21/09/2023, 14:42 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan BI 7-day Reverse Repo Rate (DRRR) pada level 5,75 persen. Hal ini menjadi kali kedelapan secara berturut-turut bank sentral mempertahankan suku bunga acuan.

Dengan demikian, suku bunga deposit facility pun bertahan di level 5 persen dan lending facility tetap di level 6,5 persen.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 20 dan 21 September 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI7DRRR sebesar 5,75 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (21/9/2023).

Baca juga: IHSG Menanti Arah Suku Bunga BI, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Ia mengatakan keputusan tersebut tetap konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2-4 persen pada sisa tahun 2023 dan 1,5-3,5 persen pada 2024.

"Kebijakan moneter tetap difokuskan untuk mengendalikan stabilitas nilai tukar rupiah seperti langkah antisipasi dan juga langkah untuk mitigasi dari dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global," tutur Perry.

Keputusan bank sentral untuk mempertahankan suku bunga acuan juga berlandaskan prospek pertumbuhan ekonomi nasional masih positif di tengah ketidakpastian global.

Baca juga: BI Proyeksi Penyaluran Kredit Baru di Agustus Tumbuh Lebih Pesat

Selaras dengan hal tersebut, neraca pembayaran Indonesia juga tetap terjaga untuk mendukung ketahanan eksternal. BI mencatat, neraca pembayaran Indonesia mengalami defisit sebesar 7,4 miliar dollar AS pada kuartal II-2023.

Akan tetapi, kinerja neraca perdagangan Indonesia masih positif meskipun kian tertekan. Tercatat neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus 4,4 miliar dollar AS pada Agustus 2023.

"Sehingga mendukung transaksi berjalan pada triwulan III-2023 yang akan tetap terjaga" kata Perry.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun 1 Persen Usai The Fed Tahan Suku Bunga

Ketidakpastian global telah berimbas kepada aliran modal asing ke pasar keuangan nasional. Tercatat sampai dengan 19 September 2023, pasar keuangan Indonesia dalam bentuk investasi portofolio mencatatkan net outflow sebesar 1,7 miliar dollar AS.

Seiring dengan hal tersebut, nilai tukar rupiah bergerak cenderung melemah, dan membuat penguatan secara tahun kalender (year to date/ytd) menyusut. BI mencatat, hingga 24 Juni lalu, nilai tukar rupiah menguat 1,22 persen secara ytd.

Sementara itu, laju inflasi tercatat terus menyusut, dan sudah kembali pada rentang target bank sentral. Tercatat pada Agustus lalu, tingkat inflasi sebesar 3,27 persen secara tahunan.

"Dengan perkembangan tersebut Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkandali dalam kisaran 3 plus minus 1 persen pada sisa tahun 2023," ucap Perry.

Baca juga: Revisi Target Pertumbuhan Kredit Perbankan, BI: Kami Lebih Konservatif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com